ANTARA - Peristiwa |
Anak bakar rumah ibunya di Tasikmalaya Posted: 20 May 2012 06:25 AM PDT Tasikmalaya (ANTARA News) - Seorang anak sengaja membakar rumah milik ibu kandungnya hingga hangus terbakar di Kampung Tanjung Hurip, Kelurahan Sukanagara, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu. Pelaku Iw (29) setelah melakukan aksinya langsung diamankan warga dan diserahkan pada Polisi Sektor Cibeureum. Paman pelaku, Jajang (40) mengatakan sebelum membakar rumah, pelaku sempat memukuli ibunya sendiri Ecin Kuraesin (60) tanpa diketahui penyebabnya. Tindakan pelaku beranak dua itu, langsung dipisah oleh warga, sementara ibunya pergi meninggalkan rumah karena takut dianiaya lagi. Selanjutnya, kata Jajang keponakannya itu membakar kain gordin dalam rumah, hingga menimbulkan kobaran api dan melalap sebagian bangunan rumah. Warga yang melihat ada kobaran api dalam rumah, langsung berupaya memadamkannya dengan sumber air seadanya. Namun upaya warga setempat tidak berhasil memadamkan api, hingga mobil pemadam kebakaran datang ke lokasi dan memadamkan api. "Gak tahu kenapa sebabnya, keponakan saya membakar rumah, padahal itu rumah dia dan ibunya sendiri," kata Jajang. Sementara itu, Kapolsek Cibeureum, Kompol Sabari Bambang mengatakan pelaku pembakaran rumah ukuran 7x7 meter sudah diamankan polisi. Berdasarkan pengakuan pelaku, kata Sabari karena merasa diasingkan oleh keluarganya, juga ditinggal dua anaknya yang dibawa istrinya. "Diduga pelaku stres. Sementara kita amankan dulu untuk menghindari amukan massa," katanya. (KR-FPM/Y003) Editor: Tasrief Tarmizi COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
45 korban Sukhoi teridentifikasi Posted: 20 May 2012 06:02 AM PDT Jakarta (ANTARA News) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri, Minggu sore, memastikan 45 korban Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak pada 9 Mei lalu, telah teridentifikasi. Pengumuman hasil identifikasi seluruh korban Sukhoi itu lebih cepat enam hari dari perkiraan waktu sebelumnya yang dijadwalkan pada Sabtu (26/5) mendatang. "Proses identifikasi keseluruhan korban Sukhoi telah berakhir pada hari Minggu 20 Mei pukul 13.00 WIB atau hari kedelapan dimulainya pencocokan post mortem dan ante morten di Posko DVI RS Polri," kata Kapusdokkes Polri, Brigjen Mussadeq Ishaq. Saat menggelar jumpa pers di ruang Gedung Utama RS Polri Dr Soekanto, Jakarta, ia mengatakan, pihaknya telah melaksanakan tugas membuka posko ante mortem DVI di Bandara Halim Perdanakusuma sejak pesawat Sukhoi Superjet 100 yang sedang melakukan joy flight dinyatakan hilang di Gunung Salak pada 9 Mei silam. Tim "ante mortem" mengumpulkan data dari pihak keluarga korban yang ikut dalam pesawat Sukhoi tersebut. "Tim post mortem mulai aktif bekerja pada 11 Mei setelah tim Basarnas mengevakuasi jenasah dari lokasi jatuhnya pesawat," ujarnya. Ia menjelaskan, tim DVI bekerja secara ilmiah dan profesional dengan prinsip cepat, tepat, dan akurat, sehingga hasil data identikasi dipastikan mencapai 100 persen. "Proses identifikasi yang dilaksanakan sejak delapan hari silam di RS Polri berdasarkan data gigi geligi, DNA, tanda-tanda medik, dan properti," jelasnya. Ia mengungkapkan, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut serta terlibat, baik para ahli forensik dari beberapa perguruan tinggi dan ahli forensik maupun Rusia yang membantu tugas tim DVI selama melaksanakan proses identifikasi ke-45 korban pesawat Sukhoi. Ia menambahkan, keseluruhan korban Sukhoi yang teridentifikasi terdiri dari 31 pria, dan 14 perempuan. Dilihat berdasarkan kewarganegaraan terdiri dari 35 WNI dan 10 WNA. "Korban Sukhoi yang telah teridentifikasi akan segera diserahkan ke pihak keluarga," tambahnya. (ANT-306/E011) Editor: Tasrief Tarmizi COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan