Republika Online |
Jalan-jalan 'Ramah Lingkungan' Ala Abramovich Posted: 25 May 2012 10:56 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, Orang terkaya nomer sembilan di Rusia dan ke-68 di dunia, Roman Abramovich menikmati sinar matahari sore sambil memutari kota di Prancis Selatan dengan mobil listrik kecil. Pemilik klub Chelsea yang terkenal memamerkan mobil mewahnya saat berjalan-jalan di pusat kota, membiarkan Ferrari Fxx, Limousen Maybach 62, dan Bugatti Veyron-nya terparkir rapih di garasi rumahnya. Dengan kekayaannya sebesar 121 juta dollar (Rp 112.3 miliar) jelas liburan Abramovich kali ini menjadi liburan paling sederhana baginya, dibandingkan liburannya tahun lalu dengan kapal pesiar super mewah barunya. Sebelum menikmati liburan, taipan Rusia ini menghabiskan uang 1 juta pound (Rp 14.5 miliar) untuk membeli kapal pesiar super mewah yang dinamai 'Eclipse.' Pengusaha 45 tahun ini, memilih langkah mendukung kampanye ramah lingkungan dengan mengendarai mobil kuno bertanaga listrik saat melaju di sekitar Cap d'Antibes, Pantai d'Azur, Prancis Selatan pekan ini. Abramovich tampak tenang menikmati liburannya musim ini, mengingat klub miliknya Chelsea baru saja mengakhiri musim dengan menjuarai tropi Liga Champions 2012. Ayah tujuh anak ini mengendarai mobil kecilnya bersama seorang sahabat. Abramovich terlihat menikmati berjalan-jalan dengan mobil mini-nya dan merasakan keuntungan saat harus memarkir kendaraannya lebih cepat, karena mobilnya berukuran jauh lebih kecil dibandingkan mobil pada umumnya. |
Dibekuk, Pelaku Pemalsuan Dolar Singapura Posted: 25 May 2012 10:49 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Jajaran Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru, Riau, berhasil membekuk enam pelaku kasus pemalsuan mata uang negara Singapura. Polisi juga menyita barang bukti berupa uang tunai 10 ribu dolar Singapura. "Seluruh lembaran uang yang menjadi sitaan itu merupakan mata uang palsu yang sengaja ditukarkan di setiap loket penukaran uang yang ada di Pekanbaru dan sekitarnya," kata Kepala Polresta Pekanbaru Kombes Pol. Adang Ginanjar di Pekanbaru, Sabtu (25/5). Para pelaku menurut Adang rata-rata adalah warga kebangsaan Cina. Mereka saat ini telah mendekam di sel tahanan Polresta Pekanbaru untuk menjalani proses lanjutan. "Keenamnya akan diperiksa secara bergilir. Hasil ini adalah wujud pengembangan kasus karena diduga masih ada para pelaku lainnya," katanya. Sebelumnya, Adang mengakui, kepolisian sempat kewalahan dalam melacak para pelaku. Namun, berkat laporan dan kerja sama yang baik antara pihaknya dan masyarakat, enam pelaku akhirnya berhasil dibekuk. Modusnya, menurut Adang, cukup sulit dilacak, mengingat para pelaku menggandakan mata uang asing atau bukan rupiah yang sulit untuk dikenali. Penemuan kasus ini, kata dia, juga berdasarkan berbagai informasi dan laporan yang masuk, khususnya dari kalangan pengusaha yang bergerak dalam bidang penukaran mata uang asing. "Kasus ini juga terbilang rumit dan cukup unik, juga langka. Namun, berkat kesigapan anggota, akhirnya kasus ini bisa terungkap. Tinggal bagaimana cara membongkarnya hingga tuntas keakar-akarnya," katanya. Pada kesempatan terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Pekanbaru AKP Arief Fajar Satria mengatakan polisi akan terus menelusuri rekam jejak para tersangka hingga mampu menuntaskan aksinya sebelum akhirnya tertangkap. "Besar kemungkinan, upaya yang sama juga dilakukan di beberapa wilayah Tanah Air lainnya, terutama di Batam dan Tanjung Pinang, mengingat dua wilayah ini merupakan wilayah bebas impor dan korbannya tentu tidak akan menduga jika ada kejahatan dengan memalsukan mata uang asing," katanya. |
You are subscribed to email updates from Republika Online RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan