ANTARA - Peristiwa |
Posted: 25 May 2012 06:38 AM PDT Jakarta (ANTARA News) - Ketua Bidang Luar Negeri Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) KRT Abhiram Singh Yadav menyatakan kebersediaan penyanyi pop asal Amerika Serikat Lady menggelar konser di Indonesia perlu diapresiasi. Sebab, kata Abhiram di Jakarta Jumat, seni dan budaya merupakan bagian dari diplomasi luar negeri. "Ini merupakan bentuk diplomasi luar negeri yang bebas dan aktif, sekaligus menjaga nama baik bangsa Indonesia di hadapan dunia," kata Abhiram. Oleh karena itu, lanjut Wakil Ketua Umum Komite Kerjasama Pemuda ASEAN (Commitee for ASEAN Youth Cooperation - CAYC) itu, bangsa Indonesia harus menghargai seni dan budaya dari negara mana pun. "Sebaliknya kita harapkan negara lain juga melakukan hal yang sama saat putra-putri Indonesia membawa seni dan budaya dari Indonesia," katanya. Terkait penolakan konser Lady Gaga oleh sejumlah pihak, Abhiram mengatakan, jika konser itu dilarang hanya karena ada pihak yang menolak, maka patut dipertanyakan peranan politik luar negeri bebas dan aktif yang selama ini dianut Indonesia. Menurutnya, jika faktor keamanan yang dijadikan pertimbangan untuk tidak mengizinkan konser itu digelar, maka kepolisian justru wajib memastikan dan menjamin segala bentuk terkait keamanan, bukan malah bisa diintervensi oleh kekuatan-kekuatan yang tidak bertanggung jawab. "Saya kira polisi tidak perlu khawatir dengan oknum ormas tertentu yang memberikan tekanan tertutup ataupun terbuka. Jika ada indikasi ancaman maka wajiblah polisi memberikan tindakan sedini mungkin kepada pihak-pihak yang ingin melakukan tindakan melanggar hukum," katanya. Sementara terkait alasan penolakan bahwa Lady Gaga kerap berpenampilan seronok dan dianggap tidak sesuai dengan budaya Indonesia, Abhiram menyatakan pihak penyelengara konser wajib mematuhi segala peraturan yang berlaku di Indonesia, termasuk menghindari pertunjukan yang seronok, berbau pornografi/pornoaksi, dan SARA. "Prinsipnya kita kaum muda mendukung siapa pun yang ingin berekspresi melalui seni budaya di tanah air," katanya. (S024) Editor: Suryanto COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Posted: 25 May 2012 06:16 AM PDT Jakarta (ANTARA News) - Tren peningkatan perokok di Indonesia melonjak tajam sehingga dinilai mengkhawatirkan, terutama di kalangan remaja dan anak-anak. "Untuk tren peningkatan perokok total meningkat hampir dua kali lipat dari tahun 1995 ke tahun 2007. Untuk remaja perokok juga naik dua kali lipat, sebesar 7 persen pada 1995 menjadi 19 persen pada 2010," papar Peneliti Lembaga Demografi FEUI Abdillah Ahsan dalam temu media di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat. Dari data 2007 menunjukkan, pada 1995, jumlah perokok sebanyak 34,7 juta dan jumlah itu naik 88 persen menjadi 65,2 juta perokok pada 2007. Data yang sama menunjukkan jumlah perokok pria adalah sebanyak 33,8 juta orang dan meningkat menjadi 60,4 juta orang. Sedangkan perokok perempuan pada 1995 sebanyak 1,1 juta orang dan naik menjadi 4,8 juta orang. Abdillah juga memberikan penekanan pada meningkatnya perokok remaja yang mengkhawatirkan dimana diperkirakan "hanya" 7 persen remaja merokok pada 1995 dan meningkat menjadi 19 persen pada 2010. "Untuk perokok remaja laki-laki peningkatan lebih dari 2 kali lipat sedangkan pada perempuan jauh lebih tinggi, meningkat hingga 5 kali lipat," katanya. Jumlah perokok anak usia 10-14 tahun juga naik hingga 6 kali lipat dalam 12 tahun yaitu dari 71.126 anak pada 1995 menjadi 426.214 anak pada 2007. Yang lebih mengkhawatirkan, Abdillah mengatakan bahwa survei yang dilakukan pada 2009 menunjukkan pengeluaran untuk rokok pada rumah tangga termiskin yang ada perokoknya menempati urutan kedua. "Pengeluaran untuk rokok hanya lebih kecil dari pengeluaran untuk makanan," ujarnya. Pengeluaran untuk rokok itu mengalahkan 23 jenis pengeluaran lainnya seperti daging, buah-buahan maupun pendidikan dan kesehatan. Editor: Ella Syafputri COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan