KOMPAS.com - Regional |
Mobil Mewah di Kalteng Jangan Gunakan Premium Posted: 09 Apr 2012 08:21 AM PDT Mobil Mewah di Kalteng Jangan Gunakan Premium Dwi Bayu Radius | Robert Adhi Ksp | Senin, 9 April 2012 | 15:21 WIB KOMPAS/PRIYOMBODO Antrean kendaraan bermotor yang akan mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU seperti ini, tak terlihat lagi di Kota Pontianak tiga hari terakhir ini. TERKAIT: PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Para pemilik mobil mewah di Kalimantan Tengah diminta tak menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi atau premium. Mobil-mobil yang diminta menggunakan BBM nonsubsidi itu yakni kendaraan dengan kapasitas mesin lebih dari 2.000 cc. "Masak, mobil mewah pakai BBM bersubsidi untuk rakyat kecil," ujar Wakil Gubernur Kalteng Achmad Diran di Palangkaraya, Kalteng, Senin (9/4/2012). Karena itu, ia mendukung pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik. Sebelumnya, Jero menyatakan bahwa pemilik mobil mewah seharusnya malu jika membeli BBM bersubsidi. Diran mengatakan, para pegawai negeri sipil (PNS) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng yang masih menggunakan BBM bersubsidi juga diminta untuk berhemat. Sebagai upaya memberi contoh, Diran mengaku lebih sering memakai mobil pribadinya untuk menghemat BBM. Mobil jenis Kijang itu berkapasitas mesin hanya sekitar 1.800 cc. Mobil tersebut lebih irit BBM daripada sedan dinas wagub Kalteng bermesin lebih dari 2.000 cc. Masak, mobil mewah pakai BBM bersubsidi untuk rakyat kecil. -- Achmad Diran |
Penangguhan Deddy Sugarda Ternyata Isapan Jempol Posted: 09 Apr 2012 08:18 AM PDT Penangguhan Deddy Sugarda Ternyata Isapan Jempol Didit Putra Erlangga Rahardjo | Robert Adhi Ksp | Senin, 9 April 2012 | 15:18 WIB BANDUNG, KOMPAS.com - Kabar yang diterima pihak penasehat hukum Deddy Sugarda mengenai penangguhan penahanan ternyata isapan jempol alias tidak betul. Mereka mengaku jadi korban ulah seseorang yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut diutarakan kuasa hukum Deddy Sugarda, Ferdinan Moratama Saragih, Senin (9/4). Sebelumnya, dia dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung yang menyatakan bahwa permohonan penangguhan penahanan Deddy sudah diterima. "Ternyata tidak benar. Baru saja saya pastikan ke Polrestabes dan ternyata tidak benar bahwa ada penangguhan penahanan," kata Ferdinan. Sebelumnya, orang yang mengaku Wakasatreskrim menyatakan bahwa penahanan Deddy bisa ditangguhkan asal ada orang penjamin berikut uang yang djaminkan. Ferdinan berencana mendatangi Mapolrestabes Bandung sore ini bersama keluarga Deddy, tapi terpaksa diurungkan. Keterangan tersebut ternyata sesuai dengan penuturan petugas kepolisian yang menangani penahanan Deddy. Pria yang menjadi tersangka penganiayaan jaksa Sistoyo itu masih ditahan di Rutan Mapolrestabes Bandung. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan