Sindikasi news.okezone.com |
BPBD Jabar: Ada 11 Wilayah Potensi Banjir & Longsor Posted: 09 Jan 2012 01:24 AM PST BANDUNG- Setelah menetapkan Jawa Barat dalam status siaga bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar merilis sejumlah daerah rawan bencana, terutama banjir dan longsor. Kepala BPBD Jabar Udjwalprana Sigit mengatakan, daerah di Jabar yang sudah mengalami bencana banjir ada lima daerah yaitu Subang, Indramayu, Cirebon, Ciamis, dan Bandung. "Saat ini daerah-daerah tersebut tentu masih berpotensi banjir, mengingat curah hujan di Jabar sangat tinggi," kata Sigit, di Bandung, Senin (9/1/2012). Selain lima daerah tersebut, daerah lain yang berpotensi banjir adalah Karawang dan Bekasi. "Mengenai Cieunteung di Kabupaten Bandung itu menjadi acara rutin kami," tambahnya. Sedangkan daerah yang berpotensi longsor adalah Kabupaten Bandung Barat, Cianjur, Tasikmalaya, dan Bogor. "Longsor yang sudah terjadi adalah Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Tasikmalaya, dan Ciamis," sebutnya. Sementara ancaman bencana lainnya adalah puting beliung, namun bencana ini sulit dipetakan karena bisa terjadi di mana saja. "Puting beliung sulit diantisipasi, kejadiannya dalam sebulan bisa tiga sampai empat kali," ujarnya. Dana yang disiapkan untuk status siaga darurat bencana yang berlaku sejak 3 Januari hingga 3 Mei 2012 itu sebesar Rp15 miliar. Total dana bencana untuk 2012 sebesar Rp75 miliar. Dana tersebut untuk mengantisipasi kemungkinan bencana yang terjadi di kabupaten dan kota di Jabar. Alokasi dana rencananya untuk persiapan SDM, logistik, sarana dan prasarana darurat bencana. Prosedurnya, jika terjadi bencana yang menangani pertama adalah pemerintah kabupaten/kota. Tetapi jika mereka tidak sanggup, BPBD Provinsi Jabar siap turun tangan. "Dengan status siaga semua BPBD, Pemerintah Kota/Kabupaten harus siap menghadapi bencana," pungkasnya. |
Besok, KPK Periksa Miranda untuk Nunun Posted: 09 Jan 2012 01:24 AM PST JAKARTA - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi memastikan akan segera meminta keterangan dari mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda S Goeltom. "Setelah kita melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi terkait kasus dugaan suap dalam pemilihan DGS BI 2004, KPK memang seperti yang kita sampaikan, merencakan untuk memintai keterangan Ibu Miranda Goeltom diperiksa sebagai saksi untuk tersangka ibu NN," ujar Johan Budi di Gedung KPK, Jakarta, Senin (9/1/2012). Johan mengatakan akan memeriksa Miranda pada Selasa 10 Januari 2012 untuk bersaksi atas tersangka Nunun Nurbaetie. "Sesuai jadwal, dijadwalkan besok, hari Selasa diperiksa sebagai saksi," katanya. Selain itu, Johan juga mengatakan akan kembali memeriksa Nunun Nurbaetie dalam waktu dekat ini. "Untuk ibu NN sendiri dalam waktu yang tidak terlalu lama, juga akan kita lakukan pemeriksaan sebagai tersangka," ungkap Johan. (crl) Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from Sindikasi news.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan