Isnin, 9 Januari 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Mantan presiden Musharraf akan dipenjarakan

Posted: 09 Jan 2012 09:17 PM PST

Musharraf dinyatakan sebagai pelaku dan tapi tidak memerlukan dikeluarkannya surat perintah penangkapan ini.

Berita Terkait

Islamabad (ANTARA News/Xinhua-0ANA) - Seorang menteri provinsi Pakistan mengatakan, Senin, bahwa mantan presiden Pervez Musharraf akan "dijebloskan ke penjara" di kota pelabuhan Karachi jika dia pulang ke negaranya.

Pervez Musharraf mengumumkan pada Ahad bahwa dia akan mengakhiri pengasingan dirinya hampir tiga tahun dan kembali ke Pakistan antara 27-30 Januari.

Musharraf membuat pengumuman pada saat berbicara kepada ribuan pendukungnya di Karachi melalui jaringan video dari Dubai.

Mantan presiden Pakistan itu mengatakan ia akan mendarat di bandara Karachi.

Manzoor Wasan, menteri dalam negeri provinsi selatan Sindh, yang beribu kota di Karachi, mengatakan bahwa pemerintah provinsi telah mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi Pervez Musharraf dan dia akan dibawa ke tahanan pada saat ia tiba.

Berbicara kepada wartawan di Karachi, Wassan mengatakan bahwa provinsi telah menerima surat perintah penangkapan Musharraf pada Oktober dan pengaturan-pengaturan telah dibuat untuk mengirimnya ke Penjara Landhi di Karachi.

Mantan panglima militer dan presiden yang memerintah Pakistan pada kurun 1999-2008 itu dicari untuk setidaknya dua kasus tertunda di pengadilan lokal, termasuk keterlibatannya dalam pembunuhan mantan perdana menteri Benazir Bhutto.

Dia juga dituduh dalam pembunuhan 2006 terhadap seorang tetua suku Nawab Akbar Bugti.

Musharraf menolak semua tuduhan itu sebagai bermotif politik dan bersumpah untuk membela diri di pengadilan.

Menteri Dalam Negeri Pakistan Rehman Malik sebelumnya menyatakan bahwa "para pelaku seperti Musharraf harus ditangkap."

Musharraf telah tinggal di pengasingan sejak 2008 di Inggris dan Uni Emirat Arab.

Ia telah meluncurkan partai Liga Seluruh Muslim Pakistan (APML) di pengasingan.

Seorang jaksa pemerintah juga mengatakan pada Sabtu bahwa Pervez Musharraf akan ditangkap setiba di Pakistan, sehubungan dengan pembunuhan 2007 atas mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto.

"Musharraf dinyatakan sebagai pelaku dan tapi tidak memerlukan dikeluarkannya surat perintah penangkapan ini," kata Chaudhry Zulfiqar Ali, jaksa di Badan Investigasi Federal (FIA) kepada wartawan.

(H-AK/H-RN)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

AS ajak Amerika Latin tekan Iran terkait program nuklir

Posted: 09 Jan 2012 08:15 PM PST

Seorang wanita Iran memegang spanduk dengan tulisan anti AS (kiri) dan foto ilmuwan nuklir Iran yang terbunuh saat ia dan pasangannya menggelar aksi demo untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap program nuklir Iran menjelang demo membentuk rantai manusia di sekeliling Fasilitas Konversi Uranium (UCF) di Isfahan, Selasa (15/11). (FOTO ANTARA/REUTERS/Morteza Nikoubazl/djo/11)

Berita Terkait

Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat mengajak sejumlah negara Amerika Latin yang sedang dikunjungi Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad untuk berupaya mendesak negara tersebut mengubah tujuan program nuklirnya, yang kontroversial, kata Departemen Luar Negeri AS pada Senin.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Victoria Nuland mengatakan Iran telah "memilih dengan cermat" negara Venezuela, Nicaragua, Kuba dan Ekuador untuk dikunjungi oleh Presidennya.

"Namun kami mengajak seluruh negara tersebut untuk menekan pemerintah Iran bahwa tujuan yang dimiliki negara itu mengenai dialog nuklir dengan masyarakat internasional ialah salah," kata Nuland saat konferensi pers.

"Dan sejujurnya kami rasa dengan keinginan dari seluruh negara, termasuk negara yang akan dikunjungi Ahmadinejad di Amerika Latin, bahwa Iran harus membuktikan maksud damai program nuklirnya kepada dunia," tambah dia.

Negara Barat menuduh Iran ingin membuat bom nuklir melalui program nuklirnya namun Teheran menegaskan bahwa itu hanya digunakan untuk tujuan yang damai.

AS dan sekutu Eropanya sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang sanksi bagi Iran guna melindungi ekspor minyak sebagai desakan atas ancaman pada Desember mengenai penutupan Selat Hormuz, yang menjadi jalur pelayaran tangker minyak tersibuk.

Setelah ancaman tersebut Pentagon kemudian mengingatkan Iran atas keinginannya tersebut.

(B019/C003)

Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan