PYONGYANG - Popularitas Kim Jong-Un sebagai pemimpin baru Korea Utara sepertinya makin kental. Mereka bahkan menghormati kepemimpinan Jong-Un dengan mengklaim uji coba nuklir.
Lewat website resmi milik Pemerintah Korut, Uriminzokkiri, pejabat Korut mengakui bahwa Kim Jong-Un menakuti musuh negara dengan memerintahkan tes nuklir di masa lalu. Memang pada 2006 dan 2009 lalu, Korut sempat melakukan uji coba nuklir. Demikian diberitakan Associated Press, Jumat (20/1/2012).
Tetapi website tersebut tidak menjelaskan secara spesifik tes yang dilakukan oleh Kim Jong-Un. Putra bungsu Kim Jong-Il itu, seperti diketahui mengambil alih kekuasaannya ayahnya, pada pertengahan Desember lalu. Setelah Kim Jong-Il wafat akibat serangan jantung yang dideritanya.
Usia Jong-Un yang dianggap terlalu muda mengundang pertanyaan besar dari negara Barat, mengenai kesiapannya memimpin sebuah negara besar. Namun pihak Korut dengan tegas menyebutkan bahwa Jong-Un selama ini lebih banyak bergerak di balik layar dan bekerja sama dengan ayahnya saat masih hidup.
Tetapi hal berbeda diutarakan oleh putra sulung Kim Jong-Il yaitu Kim Jong-Nam. Dirinya mengatakan, reformasi sangat dibutuhkan di Korut guna menghindari runtuhnya Negara Komunis itu.
Selain itu, Jong-Nam juga menganggap Kim Jong-Un hanya dijadikan simbol kepemimpinan di negaranya. Dirinya pun mempertanyakan, bagaimana Jong-Un yang hanya dilatih dua tahun sebagai seorang pemimpin, akan diberikan kekuasaan absolut.
Menurutnya, beberapa elit politiklah yang akan meneruskan kekuasaan ayahnya dengan menggunakan Jong-Un sebagai simbol Pemimpin Korut.
Selama ini Jong-Un disebut mendapatkan dukungan dari para petinggi negara di Korut. Mereka bahkan bersumpah untuk mendukung pria yang sempat mengenyam pendidikan di Swiss itu.
(faj) Full content generated by Get Full RSS.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan