BAGHDAD - Rangkaian aksi kekerasan masih terus terjadi di Irak. Insiden pengeboman dan penembakan yang terjadi menyebabkan 35 orang tewas.
Ledakan kembar di pinggiran jalan di wilayah Urr, Baghdad menyebabkan sekira 32 orang tewas pada hari Kamis kemarin. 71 warga dilaporkan turut terluka dalam kejadian ini. Peristiwa ini merupakan insiden mematikan sejak Agustus lalu.
Bom pertama meledak pada sekira pukul 07.00 waktu setempat. Bom pertama ini sepertinya menjadi pemancing bagi warga dan pihak berwenang untuk mendekati lokasi ledakan.
Sekira tujuh menit setelah ledakan pertama, bom kedua pun meledak. Pada ledakan kedua ini jumlah korban dikabarkan jauh lebih banyak. Pihak berwenang awalnya mengatakan jumlah korban tewas mencapai 10 jiwa. Tetapi jumlah itu direvisi menjadi 32 jiwa hari ini. Demikian diberitakan AFP, Jumat (28/10/2011).
Sementara pada insiden terpisah, satu keluarga dilaporkan ditembak mati di kota Saadiyah pada pagi dini hari waktu setempat. Tidak diketahui siapa pelaku penembakan tersebut.
Menurut Wali Kota Saadiya Ahmed al-Zarkushi, pelaku penembakan menewaskan warga bernama Hussein Mutlak beserta adik dan keponakannya. Sementara Istri dari Mutlak diketahui mengalami luka-luka akibat insiden ini.
Kondisi keamanan yang dinilai rapuh di Irak, membuat warga Irak merasa pihak keamanan tidak bisa menggantikan peran pasukan Amerika Serikat (AS), untuk menjaga keamanan wilayah mereka.
Menurut warga, meski sepuluh pos pemeriksaan yang disebar di sekitar Baghdad, tetap saja hal tersebut tidak berpengaruh banyak.
Pasukan AS sudah melepas tanggung jawab keamanan negeri itu, kepada pihak keamanan Irak. Kini hanya tersisa 39 ribu pasukan AS yang bertugas di Irak, pada 31 Desember mendatang seluruh pasukan itu diharuskan keluar dari Irak.
(faj) Full content generated by Get Full RSS.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan