Rabu, 10 Ogos 2011

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Suriah Tahan Puluhan Warga Arab Saudi

Posted: 10 Aug 2011 06:01 AM PDT

RIYADH - Ketua aktivis HAM di Arab Saudi, Mefleh Al Qahtani, mengklaim Suriah menahan puluhan warga negara mereka.

"Penahanan mereka bukan merupakan penangkapan atas kasus kriminal," ujar salah satu keluarga warga Arab Saudi yang ditahan Suriah, seperti dikutip Deutsche Press, Rabu (10/8/2011).

Aktivis HAM pun kini belum mengetahui apa alasan otoritas Suriah melakukan penahanan terhadap warga Arab Saudi. "Kami tidak mengetahui secara spesifik tentang penahanan warga Arab Saudi di penjara Suriah," ujar Mefleh.

Suriah juga merupakan tempat tujuan para warga Arab Saudi yang hendak berlibur di musim panas ini.

Pada Minggu pekan lalu, Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Aziz memulangkan Duta Besarnya yang ada di Suriah dan mengecam aksi penekanan yang dilakukan oleh Pemerintah Suriah terhadap aktivis pro-demokrasi. Arab Saudi menegaskan tindakan Suriah tidak dapat diterima.

Penekanan terhadap para demonstran juga mendapat kecaman dari banyak negara di dunia ini. Amerika Serikat pun menyatakan, korban yang tewas di Suriah mencapai 2.000 orang.(rhs)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

PM Inggris: Semua Cuti Kepolisian Dibatalkan

Posted: 10 Aug 2011 04:24 AM PDT

JAKARTA - Menanggapi kerusuhan yang terjadi Inggris sejak Sabtu pekan lalu, Perdana Menteri Inggris David Cameron menilai semua itu adalah tindakan kriminal. PM Cameron juga menegaskan cuti kepolisian Inggris akan dibatalkan terkait kerusuhan.


"Saya menemui Komisioner Polisi Metropolitan dan Menteri Dalam Negeri untuk mendiskusikan hal ini lebih lanjut dan masyarakat tidak perlu ragu bahwa kami akan melakukan segala cara yang diperlukan untuk memulihkan ketertiban di jalanan Inggris dan memberi keamanan bagi warga yang mematuhi hukum," dalam keterangan pers yang dikirim kepada okezone, Rabu (10/8/2011).


Cameron sendiri sedih dengan apa yang terjadi di London selama beberapa hari terakhir. Dirinya pun mengecam tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab.


"Saya mengutuk peristiwa yang telah disaksikan warga di lingkungan mereka, serta apa yang kita saksikan bersama di layar televisi. Peristiwa ini merupakan pemandangan yang memilukan, menampilkan sekelompok orang mencuri, merusak, menjarah, merampok, menampilkan sekelompok orang menyerang polisi bahkan menyerang pemadam kebakaran saat mereka berusaha memadamkan api," lanjut PM Cameron.


"Peristiwa ini murni kriminal, dan harus segera dihadapi dan dikalahkan. Saya menyampaikan rasa simpati mendalam kepada para keluarga yang menderita, kepada para warga yang tidak bersalah dimana rumah mereka ikut dibakar, juga kepada para pengusaha yang menyaksikan bangunan mereka dihancurkan, barang-barang mereka dijarah dan mata pencaharian mereka dirusak," ucapnya.


Menanggapi upaya penanganan keamanan di London yang dinilai lamban, perdana menteri berusia 43 tahun ini menyatakan akan membatalkan cuti dari Kepolisian London.


"Semua cuti di Kepolisian Metropolitan telah dibatalkan. Akan ada bantuan dari satuan polisi di seluruh penjuru negeri dan kami akan melakukan segala cara yang diperlukan untuk memperkuat dan membantu kesatuan ini dalam mengatasi kekacauan ini," tutur perdana menteri dari Partai Konservatif ini.


Sebelumnya Cameron melakukan pertemuan dengan pihak kabinet (COBRA) dan pejabat tinggi pemerintahan. Pada pertemuan tersebut Komisioner Polisi Metropolitan memastikan dilakukan penambahan personel polisi hingga 16.000 orang.


Cameron pun menyampaikan pesan yang jelas kepada orang-orang yang bertanggung jawab atas pelaku kerusuhan ini. Dirinya menegaskan akan ada sebuah penegakan hukum yang tegas kepada pelaku kerusuhan.


Tanggapan atas kerusuhan di London juga disampaikan oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia Mark Canning. Serupa dengan Cameron, Canning menilai kerusuhan itu adalah sebuah tindakan kriminal.

"Peristiwa yang terjadi di beberapa tempat di Inggris dalam beberapa hari terakhir benar-benar bertolak belakang dengan tradisi lama Inggris yang penuh dengan toleransi dan aksi damai," tegas Dubes Canning.


Pria yang baru saja menggantikan Martin Hatful ini menambahkan, "apa yang kita saksikan adalah murni kriminal, dan mereka yang bertanggung jawab atas insiden ini akan ditindak sesuai dengan peraturan hukum sepenuhnya." 

(faj) Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan