KOMPAS.com - Internasional |
Parlemen Inggris Cecar Pembawa Acara CNN Posted: 05 Aug 2011 07:46 AM PDT Parlemen Inggris Cecar Pembawa Acara CNN Simon Saragih | Robert Adhi Kusumaputra | Jumat, 5 Agustus 2011 | 14:46 WIB LONDON, KOMPAS.com — Anggota senior parlemen Inggris, John Whittingdale, Jumat (5/8/2011), London, mencecar Piers Morgan, salah satu pembawa acara di sebuah program CNN. Dia meminta Morgan kembali ke Inggris untuk menghadapi tuduhan penyadapan telepon. Morgan pernah menjadi salah satu editor di grup harian Daily Mirror tahun 2006 lalu. Morgan, warga Inggris, dituduh pernah memanfaatkan rekaman suara di telepon milik Paul McCartney, yang berisikan suara Heather Mills, mantan istri Paul McCartney. Morgan, lewat Twitters, menjawab dengan bercanda. "Begitu menyenangkan, setiap warga Inggris merindukan saya sehingga mereka ingin saya pulang." McCartney sendiri mengakui bahwa teleponnya telah disadap. Namun, dia tidak mau menyebutkan siapa yang menyadap. "Saya akan memberi tahu Anda ketika saat sudah kembali dari tur. Saya akan berbicara kepada polisi bahwa telepon saya telah disadap," kata MacCartney yang sedang melakukan konser di Ohio, AS. Sebelum menjadi editor di Daily Mirror, Morgan adalah salah satu editor di News of the World, harian milik Rupert Murdoch yang bulan lalu didera skandal penyadapan telepon. |
Dehidrasi Tewaskan 100 Pengungsi Libya Posted: 05 Aug 2011 07:26 AM PDT Dehidrasi Tewaskan 100 Pengungsi Libya Egidius Patnistik | Jumat, 5 Agustus 2011 | 14:26 WIB ROMA, KOMPAS.com - Sekitar 100 pengungsi Libya diyakini telah meninggal setelah sebuah kapal yang membawa mereka mengalami masalah di lepas pantai Pulau Lampedusa, Italia. Laporan dari daerah itu menyebutkan, pengungsi yang tewas itu merupakan bagian dari 300 orang lebih yang ditemukan di kapal itu oleh para penjaga pantai Italia. Banyak dari mereka mengalami dehidrasi parah saat ditemukan. Media Italia melaporkan, sebagaia dikutip Daily Mail, Kamis (4/8/2011), puluhan orang meninggal karena kehausan dan kelaparan di atas kapal itu. Seorang perempuan yang selamat mengatakan kepada wartawan, "Kami tadinya 300 orang, tetapi sekitar 100, terutama perempuan, tidak bertahan. Para pria terpaksa melemparkan mayat mereka ke laut." Tiga orang pengungsi, termasuk seorang perempuan hamil, diterbangkan dengan helikopter ke rumah sakit di pulau itu untuk mendapat pengobatan. Sebuah helikopter lain berupaya menurunkan pasokan makanan dan minuman ke perahu itu. Namun helikopter itu terpaksa membatalkan misinya karena sejumlah pengungsi mencoba untuk naik ke heli tersebut. Para pengungsi telah berjejalan dan mengapung di dalam perahu sepajang 65 kaki itu selama lebih dari 36 jam. Misi penyelamatan untuk kapal itu dilakukan sekitar 104 mil di selatan Pulau Lampedusa, kata juru bicara penjaga pantai Italia, Vittorio Alessandro. Para penjaga pantai mengawal kapal itu ke pulau tersebut pada Kamis malam. Sebelumnya, sebuah kapal Siprus telah mencoba untuk membantu para pengungsi itu ketika melihat kapal tersebut. Namun mereka akhirnya hanya bisa memberitahu penjaga pantai ketika sejumlah pengunsi mencoba untuk berenang dari kapal itu ke kapal mereka. Ratusan pengungsi Libya telah tewas dalam perjalanan mencapai Lampedusa sejak pertempuran pecah di negara Afrika Utara itu. Awal pekan ini, penjaga pantai menemukan 25 mayat laki-laki di sebuah kapal. Mereka dilaporkan meninggal karena sesak napas. April lalu, sekitar 250 pengungsi tenggelam saat para penjaga pantai Italia berusaha melakukan sebuah misi penyelamatan. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan