KOMPAS.com - Regional |
Polda Kepri Terima Laporan Penganiayaan Posted: 03 Aug 2011 08:06 AM PDT Dugaan Penganiayaan Polda Kepri Terima Laporan Penganiayaan FX. Laksana Agung S | Agus Mulyadi | Rabu, 3 Agustus 2011 | 15:06 WIB BATAM, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Kepulauan Riau menerima laporan penganiayaan yang diduga dilakukan danggotanya sendiri. Ini terjadi saat dua satpam melaporkan penganiayaan dan pengeroyokan oleh polisi ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Kepolisian Daerah Kepulauan Riau, Rabu (3/8/2011) siang. Dua satpam tersebut adalah NH (42) dan S (32). Mereka adalah dua dari tujuh satpam yang mengaku dianiaya selama menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri). Pemeriksaan dilakukan sehubungan dengan tudingan keterlibatan mereka, sebagai pelaku pada kasus pembunuhuan isteri seorang perwira di Polda Kepri. Di dampingi tim pengacaranya, kedua satpam tersebut datang ke Markas Polda Kepri untuk melaporkan penganiayaan dan pengeroyokan yang mereka alami. Laporan yang dibuat terpisah itu diterima Kepala Siaga 1 Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Kepri, Ajun Komisaris Sjahrul Ramadhan. Mereka tidak tahu siapa saja polisi yang melakukan penganiayaan dan pengeroyokan. "Pengeroyokan dan penganiayaan dilakukan sejumlah polisi berpakaian preman di ruang Direktorat Reserse Kriminal Polda Kepri selama mereka menjalani pemeriksaan," kata Sutan J Siregar, kuasa hukum dari dua satpam itu. Sedianya, kedua satpam itu akan ke Polda Kepri hari Kamis besok. Mereka akan dimintai keterangan selaku pelapor. "Kami ini orang kecil. Kami hanyacmenuntut keadilan. Itu saja," kata NH yang hingga kini masih merasakan sakit pada bagian dadanya akibat dipukul dan ditendang. |
Penyelidikan Masih Fokus di Madura Posted: 03 Aug 2011 08:02 AM PDT Pembunuhan Polisi Penyelidikan Masih Fokus di Madura Idha Saraswati W Sejati | Robert Adhi Kusumaputra | Rabu, 3 Agustus 2011 | 15:02 WIB SURABAYA, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Jawa Timur masih fokus menyelidiki kasus pembunuhan Briptu Eriek Setyo Widodo di wilayah Madura. Satu tim bergerak mencari motif pembunuhan, dan satu tim lainnya berupaya mengungkap pelaku. Sejauh ini fokus penyelidikan masih di Madura. Namun saya belum bisa mengontak tim untuk mendapat perkembangan terbaru karena mungkin ada masalah dengan sinyal telepon. -- Rachmat Mulyana Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Rachmat Mulyana, Rabu (3/8/2011) menuturkan, tim masih bekerja di lapangan. "Sejauh ini fokus penyelidikan masih di Madura. Namun saya belum bisa mengontak tim untuk mendapat perkembangan terbaru karena mungkin ada masalah dengan sinyal telepon," jelasnya. Berdasarkan dugaan sementara, Briptu Eriek ditembak di luar mobil sebelum mayatnya dibuang di Desa Gunung Geger, Kecamatan Blega, Bangkalan. Tembakan itu mengenai leher dan pinggang kiri korban. Satu proyektil yang bersarang di tubuh korban dipastikan berasal dari senjata api kaliber 38 yang merupakan senjata standar Polri. Seperti diberitakan, Briptu Eriek yang sehari-hari bertugas di Polsek Sukolilon, Bangkalan, ditemukan tewas dengan hanya mengenakan celana dalam, Senin (1/8/2011) sore silam. Saksi menuturkan, sebelum tewas korban berbicara dengan tiga orang laki-laki yang mengendarai mobil kijang warna biru tua. Dua orang lelaki dalam mobil tersebut mengenakan baret provost, sementara satu lelaki mengenakan baju safari. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan