ANTARA - Mancanegara |
UI anugerahi gelar doktor honoris causa kepada Raja Arab Saudi Posted: 21 Aug 2011 08:50 PM PDT Jakarta (ANTARA News) - Universitas Indonesia (UI), menganugrahi gelar Doktor Honoris Causa (HC) di bidang perdamaian dan kemanusiaan kepada Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Aziz, pada Ahad 21 Ramadhan 1432 setelah Maghrib. Penganugerahan gelar doktor tersebut diberikan langsung oleh Rektor Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. der. Soz Gumilar Rusliwa Somantri dalam satu upacara yang diadakan di Istana Al-Safa, yang dihadiri para ulama internasional, beberapa Menteri Arab Saudi, para pimpinan lembaga Tinggi Arab Saudi dan para Gubernur, demikian siaran pers dari KJRI Jeddah yang diterima ANTARA, Senin. Dari pihak Indonesia tampak hadir Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur, Utusan Khusus Presiden RI untuk timur tengah, Prof Alwi Syihab, Konjen RI Jeddah Zakaria Anshar dan para guru besar UI. Raja Abdullah menerima gelar tersebut karena dianggap berhasil memajukan Arab Saudi hingga menjadi pusat peradaban islam moderat, mewujudkan kesetiakawanan negara Arab dan upaya kerasnya dalam merealisasikan perdamaian di Palestina. Selain itu Raja Abdullah juga dianggap berhasil mempromosikan dialog antar penganut agama untuk menciptakan perdamaian dunia dan menyerukan para pemimpin islam dan non islam untuk menghapus stereotype teroris kepada agama Islam. "Dan yang tidak kalah penting menurut Rektor UI dalam pidatonya adalah peran Raja Abdullah pada masalah kemanusiaan dan kemajuan iptek," sebut siaran pers itu lagi. (ANT) Editor: Desy Saputra COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Serangan roket ke israel "berakhir" Posted: 21 Aug 2011 06:11 PM PDT Lidah api dari serangan udara Israel terlihat diatas desa Elot dekat kota selatan Eilat, Kamis (18/8). Sejumlah penembak menembak tujuh warga Israel pada Kamis dalam serangan di daerah perbatasan Mesir dan Israel sebagai balasan dari serangan udara di Jalur Gaza yang menewaskan enam warga Palestina, termasuk pemimpin kelompok yang dituduh melakukan kekerasan tersebut. (FOTO ANTARA/REUTERS/Amir Cohen/djo/11) Kami telah mencapai kesepakatan informal terhadap gencatan senjata melakukan serangan roket pada malam dengan syarat bahwa Israel menghentikan serangan-serangannya," Berita Terkait Video "Kami telah mencapai kesepakatan informal terhadap gencatan senjata melakukan serangan roket pada malam dengan syarat bahwa Israel menghentikan serangan-serangannya," kata pejabat yang tak bersedia disebut jatidirinya. Dia tidak menentukan jamnya, tetapi mengatakan gencatan senjata akan diumumkan secara resmi pada Senin, menyusul serangkaian kontak, terutama dengan Mesir. Sebagai bagian dari kontak ini, Jenderal Amir Eshel, mantan kepala departemen perencanaan militer Israel, melakukan perjalanan ke Kairo dengan para pejabat Israel lainnya, menurut laporan-laporan media Israel. Pejabat Hamas mengatakan, gerakannya menyerukan Jihad Islam untuk menghentikan serangan-serangan setelah organisasi radikal itu mengaku bertanggung jawab atas penembakan dua roket terhadap Israel pada Minggu malam. Dua roket Grad ditembakkan di malam hari dari Jalur Gaza ke arah kota Ashkelon di Israel selatan, meskipun tidak menyebabkan cedera atau kerusakan, kata kepolisian Israel. "Sebuah roket dicegat ... saat di udara, sementara yang lain meledak di sebuah daerah tidak berpenghuni di Ashkelon," kata juru bicara polisi. Editor: Aditia Maruli COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan