ANTARA - Berita Terkini |
KBRI Tunis evakuasi WNI dari Tripoli Posted: 24 Aug 2011 07:16 PM PDT Berita Terkait Video Sambungan telpon Tunis-Tripoli sempat terputus antara tanggal 16-22 Agustus, dan mengalami gangguan kembali 23 Agustus, sampai 24 Agustus pagi, jumlah WNI yang terpantau ada 19 orang, demikian keterangan pers KBRI Tunis yang diterima Antara London, Kamis. Angka tersebut dapat saja terus bertambah, jika ada WNI yang belum terdeteksi yang melaporkan diri kepada KBRI Tunis, terutama jika kondisi sambungan telpon kembali normal seperti semula. Mengingat rawannya kondisi keamanan di Tripoli, KBRI Tunis meminta TKW untuk tidak keluar rumah, dan tetap berada di tempat yang aman, sambil menunggu instruksi dari Tim Evakuasi KBRI Tunis guna persiapan evakuasi dari Tripoli ke Libya. Para TKW diminta untuk menyampaikan informasi jika mengetahui keberadaan WNI di Libya dan menyampaikan tentang rencana evakuasi WNI Libya ke Tunisia. Berdasarkan penuturan beberapa TKW yang berhasil dihubungi hari ini, kondisi keamanan di Tripoli sangat mencekam akibat perang kota yang terjadi, diperburuk dengan terganggunya aliran listrik dan langkanya air. Suara tembakan mortir dan dentuman bom terus terdengar siang dan malam dalam beberapa hari terakhir, terutama setelah pasukan oposisi memasuki kota Tripoli. KBRI Tunis juga berhasil mengadakan kontak kembali dengan Muhammad Abdelhafiz, warga Libya pegawai setempat KBRI Tripoli. Abdelhafiz diminta dapat terus berkoordinasi dengan Tim Evakuasi untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.
Editor: AA Ariwibowo COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Satu keluarga di Kendari dibunuh Posted: 24 Aug 2011 07:14 PM PDT Kendari (ANTARA News) - Sebanyak tiga orang dalam satu keluarga di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu malam, dibunuh secara tragis oleh pelaku inisial IGD. Pembunuhan itu terjadi di Rumah Toko (Ruko) milik korban di jalan Ahmad Yani Kelurahan Bende Kecamatan Kadia, Rabu malam, terjadi sekitar pukul 23.30 WITA. Para Korban yang meninggal itu masing-masing adalah Jon (50) dan istrinya Inge (49) kemudian anaknya bernama Natalia (22), karena hanya mereka bertiga yang berada di dalam ruko tersebut saat kejadian. Pelaku pembunuhan itu berhasil dilumpuhkan oleh pihak kepolisian, karena saat melakukan aksinya polisi langsung mengetahui tempat kejadian perkara (TKP) dan langsung melakukan pengepungan di ruko berlantai tiga itu. Kepala Kepolisian Resort Kota (Kapolresta) Kendari, AKBP Yuyun Yudhantara mengatakan "Pelaku atau tersangka saat ini, sedang berada di rumah sakit karena kondisinya kritis setelah kami lumpuhkan, begitu halnya ketiga korban sudah ada di rumah sakit" Ia mengatakan, pihaknya belum mengetahui pasti apa motif dari pembunuhan itu, apakah dimulai dari perampokan kemudian dilanjutkan pembunuhan atau murni pembunuhan berencana. Aksi pembunuhan satu keluarga ini mengundang perhatian masyarakat Kota Kendari, dan langsung memadati Jalan Ahmad Yani atau TKP, bahkan saat itu terlihat juga gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam. (ANT) Editor: Desy Saputra COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Berita Terkini To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan