Sindikasi news.okezone.com |
Satu Rangkaian Bom Lubuklinggau Masih Aktif Posted: 18 Jun 2011 11:19 PM PDT LUBUKLINGGAU - Satu dari dua rangkaian paket bom yang meledak di SM Swalayan, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, ternyata masih aktif. Paket bom itu kini diamankan di Markas Brimob Petanang, Sumatera Selatan guna kepentingan penyelidikan. "Dalam satu paket, ada dua rangkaian bom besar dan kecil. Satu berdiameter sekira setengah inci dan lainnya sekira tigaperempat inci. Saat dibuka hanya bom berdiameter kecil yang meledak dan tidak mengikutkan yang besar. Dibiarkan masih aktif supaya dapat diidentifikasi oleh satgas Densus 88 wilayah Sumbagsel dan Labfor Mabes Polri," kata Kapolres Kota Lubuklinggau, AKBP Takwil Ichsan, Minggu (19/6/2011). Dari tempat kejadian perkara (TKP), polisi juga menemukan serpihan bom, berupa, pecahan pipa, pelatuk, rangkaian baterei, kabel, sambungan pengantar arus dan baut untuk pengikat rangkaian bom. Mengenai motif ledakan, lanjut Kapolres, pihaknya hingga kini masih mempelajari apakah ada kesamaan bentuk dan proses dengan ledakan bom di tempat-tempat lain. "Motif sementara kalau dikatakan bisa personal, karena sasaran yang dituju bukan politikus atau pejabat, tapi pebisnis. Paket itu ada tujuannya kepada korban yang memiliki usaha swalayan dan perhotelan," ujarnya. Diberitakan sebelumnya, Sabtu 18 Juni kemarin, Hindra Sumaryono Direktur Utama SM Swalayan mendapat paket berupa kotak berukuran 15 x 20 centimeter. Ketika dibuka, Hindra langsung membuang paket tersebut ke lantai dan akhirnya meledak. Dia pun menjadi korban ledakan salah satu rangkaian bom dalam paket tersebut. Dalam rekaman CCTV, terlihat paket tersebut dikirim menggunakan mobil Avanza dengan nomor polisi BG 2336 HD. Polisi masih mencari pelaku peledakan dan mengejar mobil tersebut. (Fran Kurniawan/Trijaya/ded) Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Pemerintah Akan Panggil Dubes RI di Arab Saudi Posted: 18 Jun 2011 11:18 PM PDT JAKARTA- Pemerintah Indonesia akan memanggil Duta Besar Arab Saudi di Jakarta terkait eksekusi mati terhadap Ruyati binti Sapubi, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Bekasi, Jawa Barat. Sementara itu dalam rilis yang diterima okezone, pihak Kemenlu mengklaim telah menjalin komunikasi intensif dengan keluarga almarhumah terkait langkah-langkah yang telah dilakukan dalam membantu proses hukum almarhumah, baik di pengadilan maupun mengupayakan pengampunan dari ahli waris korban. Dalam proses persidangan, Ruyati mengakui pembunuhan yang dituduhkan kepadanya terhadap Khairiya bin Hamid Mijlid. Meski demikian, Pemerintah mengecam dan menyebut hukuman tersebut dilakukan tanpa memperhatikan praktik internasional yang berlaku yang berkaitan dengan perlindungan kekonsuleran. "Pemerintah menekankan pentingnya proses hukum yang berkeadilan. Dalam kaitan ini Pemerintah mencatat bahwa dalam kasus-kasus di mana WNI di Arab Saudi menjadi korban tindak pidana, proses hukumnya berlarut-larut," demikian isi rilis Kemenlu. (ton) Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from Sindikasi news.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan