ANTARA - Peristiwa |
Banjir Lahar Terjang Tiga Jembatan di Boyolali Posted: 30 Mar 2011 07:43 AM PDT Boyolali (ANTARA News) - Banjir lahar dingin kembali menerjang tiga jembatan di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu petang, menyebabkan warga empat dukuh terisolasi. Menurut Kepala Desa Jrakah, Tumar, hujan deras terjadi di lereng Merapi, mulai sekitar pukul 16.30 WIB hingga 18.00 WIB, menyebabkan banjir lahar dan menerjang tiga jembatan tersisa di Jrakah, hingga terputus. Terputusnya jembatan tersebut, kata Tumar, mengakibatkan ribuan warga Dukuh Sumber, Bakalan, Sepi, dan Kajor terisolasi. "Tiga jembatan di Jrakah itu, akibat tergerus banjir, sehingga terputus satu persatu dan terjadi sekitar pukul 18.30 WIB," katanya. Menurut Tumar, warga sebelum jembatan terputus banyak yang pergi menghadiri pesta perkawinan di Dukuh Sepi, Jrakah. Namun, warga kini banyak yang terjebak di Dukuh Sepi dan mereka tidak bisa pulang ke rumah masing masing akibat jembatan putus. Menurut dia, warga setempat akhir melakukan gotong royong membuat jembatan darurat di Dukuh Sepi, dengan bahan kayu kelapa (glugu). "Tiga batang kayu glugu kemudian dipasang di jembatan Sepi itu, untuk jalan setapak warga yang terjebak ingin pulang rumah," kata Tumar. Menurut Wiyono (29) warga RT 06/RW 03 Jarak Kidul, Jrakah, Selo, dirinya saat pergi menghadiri pesta perningkahan di Dukuh Sepi, terjebat tidak bisa pulang karena jembatan menuju rumah putus akibat banjir lahar. Padahal, kata dia, jembatan tersebut saat dirinya berangkat menuju Dukuh Sepi masih bisa dilewati, tetapi ingin pulang jembatan itu telah putus. "Saya ikut memasang kayu glugu untuk jembatan darurat, agar warga bisa pulang setelah menghadiri hajatan," kata Wiyono. Sarju, perangkat Desa Jrakah mengatakan, kejadian putusnya jembatan di Jrakah tersebut hampir bersamaan. Warga banyak yang tertahan dan tidak dapat ke luar dari dukuhnya. Menurut dia, warga yang terisolasi akibat putus tiga jembatan tersebut semakin meluas, antara lain Dukuh Kajor, Bakalan, Sepi, dan Sumber. Camat Selo, Subiso, saat dikonfirmasi mengenai peristiwa tiga jembatan yang terputus tersebut membenarkan. Pihaknya sedang melakukan koordinasi untuk penanganan darurat supaya warga secepat mungkin tidak terisolasi.(*) Editor: Ruslan Burhani Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Tim Forensik : Enam Jam Otopsi Korban Penembakan Posted: 30 Mar 2011 06:59 AM PDT Medan (ANTARA News) - Tim Forensik Rumah Sakit Umum Daerah dr Pirngadi Medan, melakukan otopsi selama enam jam terhadap jasad pasangan suami isteri Suwito (36) dan Dora Halim (32), korban aksi penembakan Selasa (29/3) pukul 21.30 WIB. Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan, Dr Surjit Singh, di Medan, Rabu, mengatakan, pihaknya telah melakukan otopsi terhadap jasad suami isteri pengusaha penangkapan ikan dan garam cap Golven tersebut. "Otopsi dilakukan oleh intalasi forensik RSU Pirngadi selama enam jam. Otopsi telah selesai kami lakukan, di mulai dari pukul 00.00 WIB dini hari tadi hingga selesai pukul 06.00 WIB pagi tadi," katanya. Hasil otopsi tersebut ditemukan tujuh proyektil di dalam tubuh pasangan tersebut yakni tiga proyektil terdapat pada korban wanita dan empat pada pria. "Kalau untuk laki-laki terdapat bekas robek pada kening, bekas tembakan di kepala, dada dan perut. Sedangkan yang perempuan terdapat luka tembakan di dada, lengan kiri dan lengan bawah," katanya. Namun, dia, enggan memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kira-kira jarak tembak yang dilakukan terhadap kedua korban. Menurut dia, hal tersebut merupakan wewenang pihak yang berwajib menjelaskan sedangkan mereka hanya melakukan otopsi saja. "Kami hanya melakukan otopsi, hasilnya akan kami kirimkan ke tim balestik Labfor Polda Sumut," katanya. Menurut dia, setidaknya ada terdapat luka tembak tembus pada jasad perempuan, yakni pada bagian leher kanan yang tembus ke leher kiri. Sedangkan pada jasad laki-laki terdapat luka tembus di bagian bahu dan lengan kiri bawah ke atas. Sementara itu, di RS Colombia tempat kedua anak korban dirawat tidak dapat diperoleh keterangan apa pun mengenai perkembangan kondisinya lebih lanjut. "Tunggu sebentar ya bang, belum bisa diberi keterangan," kata salah seorang petugas di bagian informasi.(*) Editor: Ruslan Burhani Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan