Rabu, 30 Mac 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Konferensi Krisis Reaktor Nuklir Jepang Digelar 20-24 Juni

Posted: 30 Mar 2011 06:00 PM PDT

Gambar yang diambil ketika ledakan terjadi fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima, Jepang, daerah yang dilanda gempa dan tsunami. (istimewa)

Berita Terkait

Video

PBB, New York (ANTARA News) - Badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa, IAEA, memutuskan akan menggelar konferensi tingkat tinggi pada 20-24 Juni mendatang untuk membahas krisis pembangkit nuklir Jepang, Fukushima, yang rusak saat gempa bumi dan tsunami dahsyat melanda Jepang pada 11 Maret lalu.

Menurut laporan pusat media PBB di New York, Rabu, konferensi yang akan berlangsung di Wina, Austria, itu akan digelar pada tingkat menteri namun Direktur Jenderal IAEA (Badan Energi Atom Internasional) Yukiya Amano berharap konferensi juga dihadiri oleh para pemimpin politik.

Ia mengatakan agenda yang akan dibahas pada pertemuan 20-24 Juni itu tidak hanya menyentuh aspek-aspek teknis menyangkut krisis reaktor nuklir Fukushima, melainkan juga dampak politik yang ditimbulkan oleh krisis tersebut.

"Karena itulah saya ingin agar para pemimpin politik bisa hadir," kata Yukiya Amano di markas besar IAEA di Wina.

Amano mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengirimkan undangan kepada para perdana menteri dan menteri luar negeri negara-negara anggota IAEA untuk menghadiri konferensi keamanan nuklir IAEA Juni mendatang.

IAEA atau International Atomic Energy Agency saat ini beranggotakan 151 negara, termasuk Indonesia.

Ia mengatakan situasi "masih sangat serius" di reaktor Fukushima, yang sejak 11 Maret lalu memuntahkan pencemaran radioaktif.

Pertengahan bulan lalu, Yukiya Amano telah secara langsung mengunjungi Jepang untuk memantau situasi pasca rusaknya pembangkit nuklir Fukushima.

Selain akan dibahas pada Juni nanti, krisis reaktor Fukushima dalam waktu dekat ini juga akan dibicarakan dalam sidang negara-negara anggota Konvensi Keamanan Nuklir (CNS) di Wina.

CNS adalah perangkat internasional yang mengikat secara hukum dan dibuat pasca kecelakaan nuklir Chernobyl di Uni Soviet 25 tahun lalu.

Konvensi yang disahkan di Wina pada 17 Juni 1994 itu bertujuan untuk memajukan keamanan nuklir, budaya & manajemen keamanan serta kegiatan saling berbagai pengetahuan di antara negara-negara yang memiliki kekuatan nuklir. (TNY/K004)

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Berlian Bernilai Jutaan Dolar Dicuri Dalam Pameran di Basel

Posted: 30 Mar 2011 05:25 PM PDT

Jenewa (ANTARA News/AFP) - Empat buah berlian bernilai jutaan dolar Amerika Serikat dicuri pada Rabu, di sebuah pameran permata dan arloji terbesar di dunia di Kota Basel, Swiss, kantor jaksa setempat mengatakan.

"Pada Rabu, 30 Maret 2011, sekitar pukul 11.00 (09.00 GMT), salah satu dari pelaku yang masih belum teridentifikasi mengacaukan perhatian karyawan sebuah pedagang berlian di ruang pameran 3,0 dan mencuri empat berlian bernilai jutaan dari etalase pajangan," kata Markus Melzl, juru bicara kantor kejaksaan Basel.

Setelah perampokan terdeteksi, ruang pameran ditutup selama setengah jam untuk mencegah pencuri melarikan diri, tetapi tidak berhasil.

"Rupanya, para pelaku berhasil meninggalkan ruang pameran dengan barang curiannya," kata Melzl dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara itu mengatakan kepada AFP bahwa pencurian melibatkan "mungkin empat hingga lima orang."

"Tiga orang mengalihkan perhatian karyawan pedagang berlian, sementara dua orang lainnya membuka lemari pameran," katanya.

Para pencuri diyakini telah memeriksa beberapa lemari pameran beberapa hari sebelum pencurian, yang memungkinkan mereka untuk bergerak cepat.

Melzl mencatat bahwa pedagang Israel, yang tidak diidentifikasi, hanya menyadari pencurian sekitar 15 menit setelah itu dilakukan, memungkinkan waktu yang cukup bagi pelaku untuk melarikan diri.

"Ini dilakukan dengan cara yang sangat profesional," tambahnya.

Polisi memeriksa rekaman kamera CCTV dan melihat untuk kemungkinan jejak DNA dan sidik jari.

Sekitar 1.892 peserta dari 45 negara, termasuk merek-merek mewah seperti Chopard, Patek Philippe, dan Rolex serta pembuat perhiasan seperti Bulgari dan Tiffany, menampilkan kreasi terbaru mereka di ruangan lebih dari 160.000 meter persegi di pameran Baselworld hingga Kamis.

Pameran, yang terbuka untuk umum, telah menjadi sasaran pencuri pada beberapa kesempatan. Pada 2009, seorang perampok mencuri perhiasan senilai 13 juta franc (10 juta euro), tetapi dengan cepat tertangkap.

Pada 2007, pencuri membawa lari perhiasan senilai lebih dari satu juta franc. (A026/011/K004)

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan