Sindikasi news.okezone.com |
Berkas Perkara Gratifikasi Gayus Masih Mandek Posted: 11 Feb 2011 01:11 AM PST JAKARTA - Sudah hampir dua bulan sejak Mabes Polri melimpahkan kasus gratifikasi yang melibatkan tersangka Gayus Tambunan ke Kejaksaan Agung, berkas tersebut masih belum bisa dilimpahkan ke pengadilan. Pada 24 Januari 2011 diketahui Polri melimpahkan berkas kasus gratifikasi dan money laundering Gayus Tambunan berikut daftar barang bukti yang senilai Rp10 miliar dari total Rp28 miliar milik Gayus dan juga uang senilai Rp74 miliar. Lantas mengapa Berkas tersebut tak selesai-selesai? Saat ini kejaksaan telah mengembalikan berkas tersebut ke penyidik Mabes Polri dengan sejumlah petunjuk. "Ada petunjuk dari jaksa terkait berkas tersebut. Kita akan usahakan kasus itu, sebagaimana kita ingin bersama," kata Jaksa Agung Basrief Arief, di Gedung Kejaksaan Agung, Jumat (11/2/2011). Basrief mengungkapkan, kejaksaan juga ingin membongkar tuntas kasus suap-suap yang mungkin 'tersangkut' dalam perkara gratifikasi dan money laundering tersebut. "Harus bisa sedapat mungkin kita ungkap suap. Kalau hanya gratifikasi, tak tersangkut perkara suap. Makanya kita kasih petunjuk supaya bisa terungkap suapnya," kata Basrief.(ugo) |
Posted: 11 Feb 2011 01:07 AM PST PEKANBARU - Kebakaran hutan dan lahan kembali melanda Provinsi Riau. Akibatnya, hampir semua wilayah Riau diselimuti kabut asap. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru menyatakan, data terakhir yang terpantau dari satelit NOAA 18, sedikitnya terdapat 50 titik api yang terdeteksi di seluruh wilayah Sumatera, termasuk Riau. Bebebara daerah di Riau yang menjadi langganan kebakaran, ditemukan di Kabupaten Rokan Hilir sebanyak lima titik, Pelalawan (3), Indragiri Hulu dan Siak (masing-masing 2), serta Kota Dumai (1). Dari data BMKG, Riau dinyakan peringkat kedua penyumbang terbesar titik api setelah Provinsi Sumatera Selatan yang terdapat 15 titik. "Untuk Riau tercatat ada 13 hot spot. Kabut asap dapat dilhat jelas pada pagi hari," kata staf BMKG Pekanbaru, Marzuki, kepada okezone, Jumat (11/2/2011). Kabut asap yang jelas terlihat pada pagi hingga menjelang siang juga diakibatnya lambannya pergerakan angin. Sehingga asap bergabung dengan haze. Akibatnya cahaya matahari susah masuk ke bumi. "Haze ini adalah merupakan kumpulan partikel debu dengan air. Inilah yang menimbulkan asap bertambah pekat. Namun pada siang hari ketika matahari mulai terik, haze dan asap yang berkumpul akan hilang," jelas Marzuki. BMKG menyatakan untuk beberapa hari ke depan titik api diprediksi akan kembali muncul. Hal ini diakibatkan curah hujan beberapa hari ke depan sangat minim. "Saat ini indeks penyulutan api dalam kadar tinggi," lanjutnya. Untuk itu, BMKG mengimbau kepada perusahaan maupun masyarakat tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan agar kebakakaran tidak meluas. |
You are subscribed to email updates from Sindikasi news.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan