Mabes Polri Akan Periksa Penulis Surat Gayus Posted: 03 Jan 2011 01:13 AM PST JAKARTA- Isu panas mengenai Gayus Tambunan pelesiran ke Singapura pada September 2010 lalu, ternyata mengusik Kepolisian. Tak ingin lama-lama menjadi polemik, Mabes Polri pun merespons isu ini. Rencananya, Mabes Polri akan memanggil Devina, penulis surat pembaca di harian Kompas yang mengatakan melihat pria mirip Gayus yang mengenakan wig dan kacamata seperti foto di Bali itu, terbang ke Singapura. "Ada (rencana panggil Devina). Paling tidak dikonfirmasi, kalau hanya berdasarkan itu kan tidak bisa diyakini. Secara logika kita, kan dia lewat bandara kemudian lewat Air Asia," terang Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Ketut Untung Yoga kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan Senin (3/1/2011). Menurut Yoga, kabar ini juga akan dijadikan bahan penyelidikan lagi. Pasalnya, pada penyelidikan sebelumnya Gayus tidak menyebutkan dirinya sempat berlibur ke Singapura. "Ini jadi bahan masukan untuk menyelidiki lagi, karena waktu pemeriksaan pertama kan dia tidak cerita yang ke Singapura," jelasnya. Namun menurutnya, keterangan dari Devina belum cukup. Pihak manapun yang berkaitan dengan kepergian Gayus, termasuk petugas Imigrasi dan pihak Air Asia akan dimintai keterangan. "Imigrasi, apapun akan dilakukan untuk mencari jelas dari semua itu. Nanti kita kroscek untuk mencari pejelasan dulu, betul tidak dia itu," katanya. Menurutnya, tanpa adanya bukti yang kuat kepolisian tidak bisa menyimpulkan benar atau tidaknya Gayus pergi ke Singapura. "Apa bisa kita menyalahkan orang tanpa pembuktian hukum semua bukti-bukti yang bisa menyimpulkan benar atau tidaknya dia pergi," pungkasnya. (lsi) Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price. |
Napi Ditukar, Kemenkum HAM Jatim Lepas Tangan Posted: 03 Jan 2011 01:10 AM PST SURABAYA - Meski mengakui adanya kelalaian di lembaga yang dipimpinnya, Kepala Kantor Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur Mashudi tak mau disalahkan dalam kasus napi ditukar di Lapas Bojonegoro. Mashudi bahkan yakin jika anak buahnya tidak terlibat dalam kasus pertukaran napi tersebut. "Kami ini sifatnya pasif hanya menerima. Jadi merupakan kesengajaan pihak yang mengantar. Saya protes keras dan meminta instansi terkait mengusut tuntas," ujar Mashudi, Senin (3/1/2011). Kata Mashudi, dalam kasus ini pihaknya memang mengakui petugas Lapas Bojonegoro telah lalai. Pasalnya, kasus ini baru terbongkar setelah beberapa hari napi mendekam di Lapas Bojonegoro. Sanksi yang diberikan pun mungkin hanya akan sebatas karena perbuatan lalai. "Kalau saat penerimaan berkas terlewatkan mungkin wajar, tapi ini sudah bermalam beberapa hari baru tahu, apalagi tingkat kepadatan Lapas di Bojonegoro tidak begitu tinggi," kata Mashudi. Sebagai tindak lanjutnya, Mashudi menyatakan telah menurunkan tim untuk melakukan investigasi di lapas. "Saya sudah minta semua yang terlibat diperiksa, termasuk Kepala LP karena penerimaan dan pelepasan napi menjadi tanggung jawabnya," imbuhnya. Seperti diberitakan, Lapas Bojonegoro pada 31 Desember lalu sempat heboh. Pasalnya, Kasiem, terpidana kasus korupsi penyelewengan bersubsidi berhasil mengelabuhi petugas lapas dengan memasukkan orang lain untuk menggantikan dirinya menjalani hukuman penjara selama tujuh bulan. Karni, orang suruhan Kasiem, mau menggantikan Kasiem karena tergiur dengan imbalan uang Rp10juta jika mau menggantikan Kasiem tinggal di penjara. Karni masuk Lapas Bojonegoro pada 27 Desember lalu dengan diantar seseorang dan pengacara Kasiem yang bernama Hasnomo. Namun penyamaran ini hanya berjalan lima hari karena pada 31 Desember lalu Yayuk, tetangga Kasiem yang asli, bermaksud menjenguk Kasiem di penjara. Namun betapa terkejutnya Yayuk karena ternyata yang dijenguk bukan Kasiem tapi Karni orang yang tidak dikenalnya sama sekali. (lam) Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price. |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan