KOMPAS.com - Regional |
Gempa di Tasikmalaya Tak Timbulkan Kerusakan Posted: 14 Jun 2013 08:07 AM PDT TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya Kundang Sodikin menyatakan, sesuai data di lapangan tidak ada catatan kerusakan akibat gempa berkekuatan 6,5 skala Richter, dan gempa susulan 5,5 skala Richter yang terjadi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, dini hari tadi. "Setelah dicek, sampai siang ini tidak ada laporan kerusakan bangunan rumah penduduk akibat gempa dini hari tadi," jelas Kundang saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/6/2013) siang. Menurut Kundang, gempa dini hari tadi sangat dirasakan oleh penduduk di pesisir pantai Selatan Tasikmalaya. Seperti di daerah Kecamatan Cipatujah, Cikalong dan Karangnunggal. Mereka bahkan mengaku panik dan sempat keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri. Namun, beruntung tidak ada kerusakan rumah penduduk atau bangunan akibat guncangan gempa tersebut. "Saat terjadi gempa semalam, petugas BPBD di setiap kecamatan langsung meninjau secara langsung ke lapangan, terutama di daerah pesisir pantai," kata Kundang. Sementara itu Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tasikmalaya, Dedi Mulyadi. Ia mengatakan sampai sekarang gelombang laut masih terlihat normal, dan dinyatakan aman bagi nelayan untuk melaut. Sehingga, gempa berurutan dini hari tadi tidak sampai mengganggu aktivitas nelayan di pesisir pantai Selatan Tasikmalaya. "Gempa dini hari tadi tidak sampai menganggu aktivitas nelayan," ujar Dedi. Diberitakan sebelumnya, sesuai data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terjadi dua kali gempa terjadi di barat daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Gempa yang pertama terjadi sekitar pukul 23.47 WIB, Kamis malam, dengan kekuatan 6,5 Skala Richter di kedalaman 57 kilometer dengan lokasi di 10.35 Lintang Selatan -107.04 Bujur Timur Gempa kedua terjadi pada Jumat (14/6/2013) dini hari sekitar pukul 00.24 WIB, dengan kekuatan 5,5 Skala Richter di kedalaman 218 kilometer dengan lokasi di 8.77 Lintang Selatan-107.72 Bujur Timur. Kedua gempa tersebut dinyatakan tidak berpotensi tsunami. Editor : Kistyarini |
Selamatkan Sepeda, Bocah Tewas Terbakar Posted: 14 Jun 2013 07:55 AM PDT MAGELANG, KOMPAS.com — Seorang bocah 11 tahun ditemukan tewas setelah rumahnya di Kampung Boton I, Kelurahan Magelang, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, Jawa Tengah, terbakar. Jenazah bocah bernama Taufik Hidayat itu ditemukan di bawah rangka besi sepeda mininya, di antara puing-puing sisa kebakaran. Menurut para tetangga, sebenarnya Taufik sudah sempat keluar dari rumah ketika api sudah membesar. Namun dia tiba-tiba masuk lagi ke rumah. Warga sempat mencegahnya karena saat itu kobaran api sudah melalap rumah yang sebagian besar terbuat dari kayu itu. Namun, Taufik tidak menggubrisnya. "Taufik sempat keluar, lalu masuk lagi. Warga sudah mencegahnya, tapi Taufik tetap masuk. Katanya mau menyiram sepeda," kata seorang tetangga korban yang ditemui Kompas.com, Jumat (14/6/2013). Di rumah itu Taufik tinggal bersama ibunya, Eni (45); adik perempuannya, Yeni (9); dan neneknya, Jumali (72). Adapun ayahnya diketahui tengah bekerja di Jakarta. Saat itu Eni, Yeni, dan Jumali sudah keluar dari rumah. Menurut Ketua RT Heriyanto Sutomo, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Namun sebelum itu, sekitar pukul 01.00, aliran listrik sempat berhenti. Lantas tiba-tiba, kata Sutomo, warga mendengar ledakan dan teriakan minta tolong dari arah rumah korban. "Waktu itu saya lihat api sudah membesar. Warga kemudian berdatangan ke lokasi dan saling membantu berusaha memadamkan api dengan alat seadanya," ujar Sutomo. Beberapa saat kemudian, datang satu mobil pemadam kebakaran ke lokasi. Api lantas berhasil dipadamkan sekitar pukul 03.00 WIB. Setelah api padam, jenazah Taufik ditemukan dengan kondisi tubuh yang telah hangus terbakar. Sutomo memperkirakan, penyebab kebakaran itu akibat korsleting listrik. Di dalam rumah itu juga diketahui terdapat barang-barang elektronik dan satu sepeda motor. Penyebab pasti kebakaran tersebut saat ini masih diselidiki oleh pihak Polres Magelang Kota. Lokasi kejadian juga masih dipasangi garis polisi. Hingga saat ini masih ada beberapa petugas pemadam kebakaran yang sedang membersihkan sisa-sisa kebakaran. Menurut para tetangga, Taufik kerap membantu ibunya membeli arang menggunakan sepeda kesayangannya. Arang-arang itu digunakan ibunya untuk memasak tiap hari karena ibunya diketahui takut memasak menggunakan kompor gas. "Taufik itu anaknya baik dan penurut. Ke mana-mana memang suka naik sepeda. Ke sekolah, bermain dengan teman-temannya, dia juga suka disuruh ibunya beli arang," kata tetangga itu. Taufik juga sering diminta mengumandangkan azan di masjid setempat karena suaranya merdu. Kini jenazah bocah itu sudah dimakamkan di pemakaman sekitar. Editor : Kistyarini |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan