ANTARA - Mancanegara |
Amerika Serikat desak China buka isolasi Tibet Posted: 27 Jun 2013 08:26 PM PDT Amerika Serikat mendesak pemerintah China membuka daerah itu untuk wisatawan dan diplomat, kata seorang pejabat Amerika Serikat, Kamis. Locke mengunjungi wilayah yang dikontrol ketat dengan keluarganya dan beberapa pejabat kedutaan dari Selasa hingga Jumat pekan ini, kata pejabat wakil juru bicara Departemen Luar Negeri, Patrick Ventrell. Ini adalah pertama kalinya sejak September 2010 Beijing telah memberikan akses kepada duta besar Amerika Serikat ke Tibet. "Dalam pertemuan resminya, Duta Besar Locke membahas penting membuka akses ke Tibet untuk diplomat, wartawan asing, dan turis asing," tambah Ventrell. "Dia juga menekankan penting untuk tetap melestarikan warisan budaya rakyat Tibet, termasuk bahasa yang unik, agama, dan budaya tradisi." Kunjungan itu terjadi di tengah latar belakang gelombang pengorbanan diri oleh orang-orang Tibet yang memprotes terus berlanjutnya kekuasaan China di wilayah itu. Radio Free Asia (RFA) mengatakan, seorang biarawati Tibet tewas, awal bulan ini setelah membakar dirinya sendiri pada 11 Juni di dekat Biara Nyitso di Kota Daofu, Provinsi Sichuan, China barat daya. RFA mengatakan biarawati itu adalah orang ke-120 yang membakar diri mereka sendiri sejak Februari 2009 di gelombang protes orang-orang Tibet terhadap penindasan China. China tetap berkeras dengan caranya sendiri yang otoriter dan mengabaikan HAM dalam mengelola Tibet, termasuk memberangus para aktivis Tibet; banyak di antara mereka tewas dalam tahanan. |
16 orang tewas disiksa dekat Damaskus Posted: 27 Jun 2013 08:12 PM PDT Beirut, Lebanon (ANTARA News) - Mayat 16 orang yang meninggal karena disiksa pasukan keamanan Suriah dikhawatirkan telah diserahkan kepada keluarga mereka, kata kelompok pemantau, Jumat pagi. "Kami telah menerima informasi kematian di bawah penyiksaan di tangan pasukan rezim atas 16 orang dari Harasta," kata kelompok pengamat HAM Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia. Puluhan ribu orang diyakini ditahan di penjara Suriah, dan kelompok-kelompok hak asasi manusia mengecam rezim Presiden Bashar al-Assad untuk penyiksaan sistematis terhadap para tahanan. Hal ini diketahui ketika 16 orang dari Harasta itu meninggal, tetapi Observatorium mengatakan laporan kematian mereka muncul setelah mayat diserahkan kembali kepada keluarga mereka dari rumah sakit Damaskus. "Hal ini sering terjadi, mayat tahanan dengan tanda penyiksaan diserahkan kembali kepada keluarga mereka," kata Direktur Observatorium Rami Abdel Rahman kepada AFP. "Saya takut untuk kehidupan ribuan tahanan lainnya." Abdel Rahman juga mengatakan, pasukan keamanan sering mengancam keluarga-keluarga tahanan yang tewas agar bungkam. "Sering terjadi bahwa seorang tahanan yang telah disiksa sampai mati dimakamkan secara rahasia, karena ancaman-ancaman kepada keluarga oleh pasukan keamanan," katanya. Harasta dan benteng pemberontak lainnya di dekat Damaskus telah berada di bawah tekanan besar militer dalam beberapa pekan terakhir, karena rezim ditekan kampanye untuk mengamankan ibu kota. Observatorium juga melaporkan Jumat pagi tentang pembunuhan setidaknya lima perempuan dalam penembakan oleh pasukan rezim Karak. "Setidaknya lima wanita tewas dalam penembakan ... di Karak timur," kota di provinsi selatan Daraa, katanya. Lebih dari 100.000 orang tewas dalam perang 27-bulan di Suriah, yang berubah menjadi pemberontakan setelah rezim melepaskan penumpasan brutal terhadap perbedaan pendapat damai. (H-AK) |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan