ANTARA - Mancanegara |
Obama tegas soal skandal audit pajak IRS Posted: 14 May 2013 08:29 PM PDT Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyebutkan bahwa satu penyelidikan terhadap dugaan bahwa lembaga pengumpul pajak (Internal Revenue Service atau IRS) telah berlaku tak adil dengan menyasar kelompok-kelompok konservatif, menyimpulkan memang telah terjadi tindakan yang tak bisa ditoleransi dan tak termaafkan. Dalam satu pernyataan yang disiarkan Gedung Putih di tengah gelombang kemarahan kubu oposisi, Obama mengatakan dia telah memerintahkan Menteri Keuangan Jack Lew untuk menindak siapapun yang bertanggungjawab atas kesalahan akuntabilitas itu. "Saya kini memiliki kesempatan untuk mengkaji laporan tim pengawas Departemen Keuangan mengenai invetigasi mereka terhadap personel IRS yang dengan tak pantas menyasar kelompok-kelompok konservatif yang mengajukan status pembebasan pajak. Ini tak bisa ditoleransi dan tak termaafkan." Penyelidikan terhadap kerja IRS dilancarkan di tengah laporan bahwa sejumlah pegawainya telah sengaja menargetkan kelompok-kelompok yang menentang agenda pemerintahan Obama. "IRS harus mematuhi hukum dengan adil dan tak berpihak, dan karyawan-karyawannya harus bekerja dengan integritas tertinggi. Laporan ini menunjukkan bahwa sejumlah pegawai gagal dalam ujian ini," kata Obama seperti dikutip AFP. "Saya memerintahkan Menteri Lew untuk meminta pertanggungjawaban atas semua kesalahan ini," sambung Obama. Pemerintahan Obama membantah memainkan peran dalam pemilihan sasaran audit keuangan dari IRS dengan menegaskan IRS bekerja independen dari Gedung Putih, sementara Departemen Kehakiman telah melakukan penyelidikan terpisah mengenai hal ini. |
Obama ucapkan selamat kepada Nawaz Sharif Posted: 14 May 2013 06:06 PM PDT Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama melakukan pembicaraan dengan perdana menteri mendatang Pakistan Nawaz Sharif untuk mengucapkan selamat atas kemenangannya dalam pemilu dan menjanjikan kerja sama yang kuat dengan Islamabad, kata Gedung Putih Selasa. "Hari (Selasa) ini Presiden berbicara melalui telepon dengan Nawaz Sharif untuk mengucapkan selamat atas keberhasilan partainya dalam pemilihan parlemen 11 Mei," kata Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney. "Presiden juga mengucapkan terima kasih kepada Sharif untuk perannya dalam sejarah peralihan kekuasaan di antara pemerintah sipil, satu tonggak penting dalam demokrasi di Pakistan," kata Carney seperti dilaporkan AFP. "Kedua pemimpin sepakat untuk terus bekerja sama guna memperkuat hubungan AS-Pakistan dan memajukan kepentingan kita bersama secara stabil, aman, dan makmur bagi Pakistan dan kawasan," kata pernyataan itu. Obama juga memuji "jumlah pemilih yang luar biasa dan keberanian" yang ditunjukkan oleh rakyat Pakistan yang bertekad untuk memberikan suara mereka meskipun mengalami intimidasi dan kekerasan oleh kalangan garis keras. Pakistan memiliki hubungan yang tidak nyaman dengan Amerika Serikat sejak kedua pihak terdorong masuk ke dalam garis depan perang anti-teror Amerika setelah serangan 11 September tahun 2001. Sharif mengatakan setelah pemilihan bahwa ia akan melanjutkan "dukungan penuh" dengan Washington pada saat tentara AS dan NATO menarik diri dari Afghanistan pada akhir 2014. Tetapi dia juga menghadapi tekanan politik yang kuat di dalam negeri atas serangan-serangan pesawat tak berawak Washington yang tidak populer dan menargetkan Taliban serta gerilyawan Al-Qaida di sabuk suku barat laut. (H-AK) |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan