Rabu, 24 April 2013

Republika Online

Republika Online


PKS Ikrar Kampanye Antipolitik Uang pada Pemilu 2014

Posted: 24 Apr 2013 11:26 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO --  Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, berikrar antipolitik uang atau tidak akan melakukan politik uang untuk mendapat suara pada Pemilihan Umum 2014.

Ketua DPD PKS Kulon Progo Hamam Cahyadi di Kulon Progo, Kamis, mengatakan komitmen pencalegan pada Jumat 19 April, karena adanya ikrar bersama semua caleg PKS tidak akan berpolitik uang, baik ke DPD maupun lewat tim sukses yang akan dibentuknya.

"Maksud dan tujuan PKS ikrar tidak berpolitik uang adalah meraih kemenangan 2014 dengan barokah.Insya Allah, kami pasti bisa," kata Hamam.

Menurut dia, untuk mencegah terjadinya politik uang, perlu adanya pengawasan di lapangan oleh masyarakat dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu).

Ia mengatakan, pelaporan adanya politik uang masih tebang pilih, contohnya di Pekalongan (Jawa Tengah) penjual tempe bisa masuk penjara tiga bulan karena menggunakan kertas partai politik (parpol) untuk membungkus tempe. Sementara yang jelas ada uang ratusan beredar semua diam bahagia.

"Mencegah politik uang, kalau pasalnya seperti narkoba, tidak akan signifikan," katanya.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD PKS Kulon Progo mengatakan partainya mendapat bantuan dana melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kulon Progo sebesar Rp61 juta per tahun.

"Tidak ada dana selain itu dari anggaran provinsi atau pusat. Seharusnya, pemerintah pusat dan DPR RI memikirkan kiranya berketapatan dengan tahun pemilu mestinya seluruh parpol didukung anggaran yg layak, misal hanya untuk biaya cetak alat peraga atribut, saksi, kampanye terbuka sekalipun hanya sekali tiap-tiap parpol yang semuanya dalam batas adil dan hemat," katanya.

Ia mengatakan parpol yang tugas kerjanya dari memuat peraturan daerah hingga undang-undang.

"Perlu adanya anggaran khusus kampanye bagi partai," katanya.

Terkait fenomena sekarang ini bahwa parpol yang dibelakangnya konglomerat atau pengusaha pasti lebih kuat kemampuan keuangannya.

Malaysia Mulai Diwarnai Ledakan Saat Kampanye

Posted: 24 Apr 2013 11:25 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, NIBONG TEBAL -- Polisi menemukan bahan peledak di lokasi kampanye Barisan Nasional di Nibong Tebal, Pulau Pinang, Malaysia. Ini terjadi setelah sebelumnya pada Selasa (23/4) sebuah bom meledak di lokasi yang sama dan melukai seorang pekerja partai berkuasa tersebut.

Wakil Kepala Polisi Penang, Comm Datuk Abdul Rahim Hanafi, seperti dikutip harian The Star, Kamis (25/4), mengatakan bahan peledak tersebut ditemukan setelah polisi menutup kawasan tersebut untuk penyelidikan.

"Skuad bom berhasil menjinakkan bom tersebut menggunakan robot peledak bom sekitar lima jam kemudian. Bahan peledak tersebut tidak dilengkapi dengan pecahan peluru namun dirancang untuk menghasilkan suara dahsyat untuk menakut-nakuti khalayak ramai," katanya.

Ia mengatakan, ledakan pertama berasal dari bom rakitan dan bukan sekadar kembang api seperti dugaan semula. "Kami yakin pelaku berencana membuat ledakan kedua setelah ledakan pertama. Kami telah membentuk satuan tugas untuk menginvestigasi insiden ini," katanya seraya menambahkan sampai saat ini polisi telah meminta keterangan tujuh saksi dalam kasus yang akan ditangani berdasar Pasal 6 UU Bahan Peledak itu.

Abdul Rahim mengatakan, kamera CCTV yang dipasang dekat lokasi kejadian tidak berfungsi. Saat ledakan terjadi, seorang pekerja Barisan Nasional tengah berjalan di dekat tong sampah di lokasi tersebut sehingga ia terluka akibat terkena pecahan plastik.

Pada saat yang sama Ketua Gerakan Penang Datuk Teng Hock tengah berceramah di hadapan sekitar 3 ribu orang. Petugas penjinak bom kemudian menyisir lokasi tersebut untuk mencari bahan peledak lain.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan