Selasa, 16 April 2013

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Gelar Rapimnas di Semarang, PKS Kumpulkan 1.600 Kader

Posted: 16 Apr 2013 08:23 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 1.600 kader Partai Keadilan Sejahtera akan mengikuti rapat pimpinan nasional pada 18-20 April 2013. Rapat direncanakan digelar di Semarang, Jawa Tengah, sekaligus sebagai peringatan milad ke-15 PKS.

"Rencananya (kami) besok (Rabu, 17/4/2013) berangkat pukul 16.00 WIB dari Stasiun Gambir," kata Ketua DPP Bidang Seni dan Budaya PKS, Yudi Widiana Adia, dalam jumpa pers, Selasa (16/4/2013) malam. Dia mengatakan PKS menyewa tiga gerbong kereta wisata untuk membawa kader dan petinggi partai dari Jakarta menuju Semarang.

Dalam rapimnas nanti, kata Yudi, akan dibicarakan strategi PKS guna mendukung tercapainya target posisi tiga besar dalam Pemilu Legislatif 2014. "Namun sebelum rapimnas, akan ada rakor selama enam jam besok yang akan kami lakukan di dalam kereta," katanya.

Semarang dipilih menjadi lokasi rapimnas, ujar Yudi, karena kota itu memiliki banyak objek peninggalan sejarah yang dapat dikembangkan sebagai tujuan wisata, seperti bangunan Lawang Sewu di pusat kota itu. "Rapimnas nanti akan diakhiri dengan pidato politik Presiden PKS dan pagelaran seni budaya dari kader PKS. Pak Presiden (PKS) nantinya juga akan membacakan puisi dan Pak Sekjen juga akan membawakan lagu," terangnya.

Lahir dari pemuda

Sebelumnya, di Samarinda, Kalimantan Timur, Presiden PKS Anis Matta mengatakan partai ini dilahirkan oleh pemuda pada masanya. "Tidak seperti partai lain yang dilahirkan oleh para tokoh, PKS adalah partai yang dilahirkan oleh anak-anak muda yang belum dikenal di kancah politik Indonesia pada era reformasi 1998," kata dia, Sabtu (13/4/2013).

Seiring berjalan waktu, ujar Anis, PKS juga banyak melahirkan tokoh baru, dari level kepala daerah hingga jajaran menteri maupun tokoh politik. Ke depan, dia berkeyakinan PKS masih akan terus melahirkan tokoh-tokoh baru yang bisa berkontribusi bagi bangsa Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan, sebut dia, adalah memunculkan tokoh-tokoh muda dalam beragam kesempatan, termasuk pemilu kepala daerah.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Geliat Politik Jelang 2014

 

Editor :

Palupi Annisa Auliani

Tangkap Tangan di Sentul, Tak Ada Penyelenggara Negara Tertangkap

Posted: 16 Apr 2013 05:18 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com — Dari total tujuh orang yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi, di Sentul, Bogor, Selasa (16/4/2013) sore, tidak satu pun merupakan penyelenggara negara. Ketujuh orang ini terdiri atas empat orang pekerja swasta, dua sopir, dan seorang staf Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Ini masih dikembangkan, mohon bersabar, karena masih dalam tahap pemeriksaan, ini proses masih berjalan," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi, di Jakarta, Selasa (16/4/2013) malam. Dia mengakui, tindak pidana korupsi tidak dapat terjadi tanpa keterlibatan penyelenggara negara, pejabat, atau penegak hukum yang masuk dalam kewenangan penindakan KPK.

Meskipun demikian, menurut Johan, KPK tengah mengembangkan peristiwa tangkap tangan ini sehingga sang penyelenggara negara bisa dijerat. Untuk hari ini, kata Johan, penyidik KPK sudah kembali dari lokasi tangkap tangan.

Penangkapan dilakukan di dua tempat. Dari rest area, Sentul, Bogor, KPK meringkus enam orang, yakni Direktur PT GP berinisial STT, staf Pemerintah Kabupaten Bogor berinisial U, dan dua orang yang diduga makelar berinisial N dan W, serta dua orang sopir. Kemudian tim KPK menangkap seorang berinisial I yang juga diduga sebagai perantara.

Adapun STT bersama-sama N diduga memberikan uang kepada U yang saat itu didampingi W. KPK menyita uang dalam tas besar yang nilainya sekitar Rp 800 juta. Diduga, pemberian uang ini terkait kepengurusan izin lahan PT GP di Kecamatan Tanjung Sari, Bogor. Lahan seluas satu juta meter persegi itu rencananya akan diubah menjadi taman pemakaman mewah.

Editor :

Palupi Annisa Auliani

Tiada ulasan:

Catat Ulasan