KOMPAS.com - Regional |
Polisi Sebar Sketsa Wajah Korban Pembunuhan Posted: 02 Mar 2013 07:27 AM PST Polisi Sebar Sketsa Wajah Korban Pembunuhan Penulis : Kontributor Surakarta, M Wismabrata | Sabtu, 2 Maret 2013 | 15:27 WIB SUKOHARJO, KOMPAS.com — Kepolisian Sukoharjo menyebar sketsa wajah perempuan korban pembunuhan yang mayatnya ditemukan di Pucangan, Kartasura, Sukoharjo. Sketsa wajah itu disebar di tempat umum, seperti kantor kelurahan, pertokoan, dan pasar di seluruh wilayah bekas Karesidenan Surakarta. Menurut Kasatreskrim Polres Sukoharjo AKP Andis Arfan Tofani, sketsa wajah yang disebar merupakan dugaan ciri-ciri korban berdasarkan hasil otopsi dan keterangan saksi di lapangan. "Harapan kami, sketsa wajah tersebut dapat segera mempercepat pengungkapan identitas korban," kata Andis, Sabtu (2/3/2013). Warga yang melihat sketsa wajah ini dan menemukan kemiripan dengan saudara yang hilang diharapkan segera melaporkan ke kepolisian terdekat. Kepolisian mengaku menemui jalan buntu untuk mengidentifikasi korban. Sebab, tidak secuil identitas pun ditemukan pada tubuh korban dan minimnya saksi yang mengetahui peristiwa itu. Warga Desa Gandekan, Pucangan, Kartasura, Kamis (24/1/2013) malam, digegerkan penemuan mayat perempuan tergeletak di tengah pematang sawah. Mayat itu dalam keadaan telanjang dan bekas dibakar. Ditemukan sejumlah luka akibat senjata tajam, antara lain di belakang kepala, dan ada bercak sperma di kemaluan korban.
|
Pencarian Dua Petambang yang Terjebak Kian Sulit Posted: 02 Mar 2013 06:19 AM PST Pencarian Dua Petambang yang Terjebak Kian Sulit Penulis : Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol | Sabtu, 2 Maret 2013 | 14:19 WIB MANADO, KOMPAS.com — Pencarian terhadap Ari Ratu Manua (31) dan Bryan Telew (21), dua petambang yang tertimbun di salah satu lubang pertambangan emas tanpa izin (PETI) Desa Tatelu, Kecamatan Dimembe, Minahasa Utara, semakin sulit, Sabtu (2/3/2013). "Kami dari tim SAR memang kesulitan melakukan pencarian karena tidak menguasai dengan jelas kondisi lubang kedua korban terjebak. Para petambang yang ikut membantu pencarian yang lebih tahu bagaimana menembus lubang," ujar Kasi Ops Tim SAR Manado Jefry Mewo. Kompas.com yang ikut dalam pencarian korban melihat langsung sulitnya pencarian korban yang terjebak di kedalaman 30 meter di bawah tanah. Sempitnya lubang serta kurangnya pencahayaan mempersulit upaya pencarian. "Material tanah yang mengandung emas di lokasi ini berada di kedalaman 70-80 meter. Kalau dulu 15-20 meter sudah dapat emas," ujar Joy (55), seorang mantan pemilik lubang. Menurut Joy, PETI di Tatelu dikerjakan secara manual sehingga memang sangat berbahaya bagi para petambang. Para petambang sering terjebak di lubang. Tim SAR dan para petambang serta warga sekitar terus berusaha mencari kedua korban. Keluarga korban yang berasal dari Desa Pinabetengan, Tompaso, Minahasa, pun sudah berada di lokasi. "Kami akan terus melakukan pencarian. Mudah-mudahan bisa secepatnya ditemukan dan dilakukan evakuasi," pungkas Jefry Mewo. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan