KOMPAS.com - Internasional |
Iran Kecam Serangan terhadap Syiah Posted: 10 Mar 2013 01:41 AM PST Iran Kecam Serangan terhadap Syiah Minggu, 10 Maret 2013 | 09:41 WIB TEHERAN, KOMPAS.com — Komisi Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Nasional di Majelis (Parlemen) Iran mengecam keras serangan baru-baru ini terhadap pemeluk Syiah di Pakistan. Menurut laporan dari Biro Berita dan Media Majelis, komisi itu mengumumkan peristiwa teror di Pakistan terhadap warga Syiah tak berdosa yang melukai perasaan manusia. Menurut pernyataan tersebut, tujuan perbuatan semacam itu ialah untuk menciptakan perpecahan di kalangan pemeluk Syiah dan Sunni dan memengaruhi keputusan penting pemerintah Pakistan untuk memulai operasi pembangunan pipa saluran gas antara Iran dan Pakistan. Komisi itu meminta pemerintah Pakistan mencegah terulangnya aksi semacam itu dan menghukum berat para pelakunya, demikian laporan IRNA, Minggu (10/3/2013) pagi. Komisi tersebut juga meminta Ulama Pakistan, dengan mengeluarkan fatwa, untuk mengutuk aksi kejam semacam itu dan tidak membiarkan rencana musuh berhasil. Komisi itu meminta Kementerian Luar Negeri menggunakan semua kemampuan diplomatiknya untuk mempersiapkan dasar yang diperlukan guna mencegah terulangnya peristiwa serupa melalui organisasi internasional, terutama Dewan Keamanan PBB.
|
Pulau Sebatik Aman dari Konflik Sulu-Malaysia Posted: 10 Mar 2013 01:31 AM PST NUNUKAN, KOMPAS.com — Pulau Sebatik di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, yang berbatasan langsung dengan Sabah, Malaysia, masih tetap aman dari dampak konflik antara kelompok bersenjata Kesultanan Sulu Filipina dengan pemerintah Malaysia. Kapolsek Sei Nyamuk Kecamatan Sebatik Barat, Nunukan, Iptu Eka Berlin, di Sebatik, Minggu (3/10/2013), menjelaskan, kondisi Pulau Sebatik aman-aman saja dan tidak terpengaruh oleh kondisi konflik yang terjadi di Sabah. "Di sini aman-aman saja, walaupun Sebatik berbatasan darat dengan Sabah," ucapnya saat dihubungi dari Nunukan. Terkait dengan kemungkinan Pulau Sebatik menjadi jalur eksodus tenaga kerja Indonesia (TKI) dari negara tetangga itu, Iptu Eka mengaku belum melihat indikasi tersebut. Begitu pula dengan kegiatan lain yang berkaitan dengan konflik tersebut. Hanya saja, lanjut Iptu Eka, berbagai kemungkinan bisa saja terjadi di pulau yang terbagi dua antara Indonesia dengan Malaysia itu. "Entahlah kalau besok-besok ada kejadian menonjol. Tapi yang pasti saat ini belum ada kejadian menonjol terkait dengan konflik di Sabah yang berdampak pada kondisi keamanan di Sebatik," ujarnya. Namun, dia mengaku tetap waspada setiap saat dan memantau perkembangan kondisi keamanan di Pulau Sebatik yang memang rentan dijadikan pintu masuk bagi eksodus, baik dari TKI, warga Malaysia, ataupun dari kelompok bersenjata tersebut. Sebelumnya, warga negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di wilayah Malaysia di Pulau Sebatik diimbau meninggalkan lokasi itu oleh aparat kepolisian Diraja Malaysia dengan alasan keamanan. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan