Sindikasi international.okezone.com |
Menlu Rusia Abaikan Telepon Menlu AS? Posted: 14 Feb 2013 05:03 AM PST WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) John Kerry dikabarkan gagal mengontak Menlu Rusia Sergei Lavrov dua kali lewat sambungan telepon. Pada saat itu, Kerry berniat mendiskusikan isu uji coba nuklir Korea Utara (Korut) bersama Lavrov. Terkait isu Korut, Kerry sudah mengadakan pembicaraan dengan Korea Selatan (Korsel), Jepang dan China. Namun Kerry tidak dapat mengontak Lavrov kemarin malam. "Dia (Kerry) mencoba menghubungi Menlu Lavrov kemarin, karena ingin menjelaskan kembali bahwa dia sudah siap untuk berdialog dengan Menlu Lavrov setiap saat," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Victoria Nuland, seperti dikutip Moskow Times, Kamis (14/2/2013). Sebelumnya, Kerry dikabarkan panik dan terus menelpon Lavrov dari Selasa lalu, tepat pada saat Korut menggelar uji coba nuklir. Meski demikian, Nuland langsung menepis kabar itu. "Tidak ada kepanikan mengenai hal itu," tegas Nuland. Seperti diketahui, Lavrov tengah mengadakan kunjungan ke Afrika pada pekan ini. Beberapa negara yang ingin dikunjungi olehnya adalah Mozambik, Aljazair, dan negara-negara di Afrika Barat lainnya. Hubungan AS dan Rusia memang dinyatakan memburuk belakangan ini karena sejumlah alasan. Namun, hal itu tentunya belum bisa dinyatakan sebagai sebab dari keengganan Lavrov mengangkat telepon dari Kerry. Pada dasarnya, Kerry bukanlah Menlu AS pertama yang mengalami kesulitan untuk menelpon Lavrov. Hillary Clinton juga mengalami kesulitan yang sama dengan Kerry pada saat ingin membahas resolusi untuk Suriah. Pada saat itu, Lavrov sedang bepergian ke Australia.(AUL) |
Valentine berdarah di Tahun 1929 Posted: 14 Feb 2013 05:02 AM PST CHICAGO - Peringatan Valentine di Amerika Serikat (AS) biasanya berlangsung dengan suka. Tetapi hal itu berbeda pada perayaan Valentinedi tahun 1929, dimana diwarnai dengan pembantaian dari anggota gangster. Empat orang yang berpakaian sebagai anggota polisi, masuk ke markas bos gangster George "Bugs" Moran di North Clark Street di Chicago. Keempat polisi gadungan ini, menyuruh tujuh pembunuh bayaran kelompok Bugs Moran berdiri menghadapi tembok dan kemudian menembaki ketujuh orang itu hingga tewas. Kejadian yang dikenang sebagai The St. Valetine's Day Massacre atau Pembantaian di Hari Valentine itu, merupakan titik kulminasi perang gangster antara Bugs Moran dengan tokoh mafia utama saat itu, Al Capone. Karir kriminal Bugs Moran yang menguasai North Side di Chicago memang terkenal di era 1920an. Moran bersaing keras dengan "Scarface" Al Capone, untuk berebut kendali operasi penyelundupan di Chicago. Kedua tokoh kriminal ternama ini saling mencoba membunuh satu sama lain. Peristiwa besar yang terjadi selama 1920an tersebut, terjadi ketika Moran dan anak buahnya menghujani sebuah hotel tempat Capone dan anak buahnya makan siang. Moran menembaki bangunan itu dengan lebih dari 1.000 peluru. Hadiah uang sebesar USD50 ribu atau pada masa kini bisa bernilai sebesar USD666,000 atau sekira Rp6,4 miliar (Rp9.644 per USD), dikeluarkan untuk penangkapan terhadap Al Capone. Uang tersebut menandakan pertarungan terakhir antara kelompok Capone dengan Moran. Demikian diberitakan History, Kamis (14/2/2013). Capone menyuruh anak buahnya untuk menghancurkan Moran. Pada 14 Februari 1929, Moran tengah menunggu kiriman minuman keras selundupan di markasnya. Tetapi Moran telat saat itu dan melihat petugas polisi memasuki markasnya. Ketika menunggu di luar, Moran berpikiran anak buahnya ditangkap. Namun yang terjadi adalah tujuh pembunuh terbaiknya, ditembak mati oleh polisi gadungan. Peristiwa itu menewaskan dua pembunuh terbalik Moran, Frank dan Peter Gusenberg. Dilaporkan Frank masih hidup ketika petugas polisi yang asli datang ke lokasi kejadian. Ketika ditanya siapa yang menembaknya, Frank Gusenber tetap diam dan merespons dengan, "tidak ada, tidak ada yang menembak saya." Pembantaian Hari Valentine menjadi konfrontasi terakhir antara Capone dan Moran. Capone dipenjara pada 1931 dan Moran kehilangan banyak orang terbaiknya dan tidak bisa mengendalikan wilayahnya. Pada peringatan tujuh tahun pembantaian itu, salah satu pelaku pembantaian, Jack McGurn, terbunuh di depan orang banyak. Pembunuh McGurn tidak tertangkap hingga saat ini, tetapi diperkirakan pelakunya adalah Moran meskipun dia tidak pernah didakwa atas pembunuhan tersebut. Moran kemudian dipenjara atas tuduhan kecil pada 1946 dan meninggal di Penjara Leavenworth pada 1957 akibat penyakit kanker paru-paru.(faj) |
You are subscribed to email updates from Sindikasi international.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan