Ahad, 10 Februari 2013

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Iran dan Hizbullah Diyakini Bangun Jaringan Milisi di Suriah

Posted: 11 Feb 2013 03:05 AM PST

Konflik Suriah

Iran dan Hezbollah Diyakini Bangun Jaringan Milisi di Suriah

Senin, 11 Februari 2013 | 11:05 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Harian The Washington Post, Minggu (10/2/2013), dalam tulisannya mengklaim Iran dan sekutunya di Lebanon, Hezbollah, berencana membangun jaringan milisi di Suriah untuk melindungi kepentingan mereka saat Presiden Bashar al-Assad tumbang.

Dengan mengutip sejumlah narasumber para petinggi AS dan Timur Tengah yang tak ingin disebutkan namanya, koran itu mengatakan, tujuan Iran adalah memiliki jaringan agen yang bisa diandalkan di Suriah jika negeri itu jatuh ke dalam konflik etnis dan sektarian.

Iran mengklaim mendukung 50.000 anggota milisi di Suriah.

"Ini adalah sebuah operasi besar," tulis The Washington Post mengutip seorang pejabat senior AS.

"Hal terpenting bagi Iran adalah memiliki sebuah kekuatan di dalam Suriah yang bisa diandalkan," katanya.

"Di satu sisi Iran mendukung Assad, tetapi di sisi lain Iran tengah menyiapkan rencana menghadapi hal-hal yang tak diinginkan jika Assad jatuh," masih tulis The Post mengutip seorang pejabat senior salah satu negara Timur Tengah.

Para sekutu Teheran di Suriah adalah kelompok Syiah dan Alawite terkonsentrasi di provinsi yang terletak dekat perbatasan dengan Lebanon dan di kota pelabuhan Latakia.

Di bawah sebuah skenario terburuk, sisa-sisa pemerintahan Assad—dengan atau tanpa Assad—akan mencari perlindungan di kota pesisir yang dekat dengan Iran itu.

Kota ini akan sangat tergantung pada Iran untuk keselamatan dan membantu terpeliharanya hubungan dengan Hezbollah.

Buaya Air Asin Terbesar di Dunia Mati di Penangkaran

Posted: 11 Feb 2013 02:25 AM PST

MANILA, KOMPAS.com — Buaya air asin terbesar dunia akhirnya mati dalam penangkaran di Bunawan, Provinsi Agusan del Sur, Filipina. Kematian buaya seberat satu ton itu membuat warga kota bersedih.

Buaya raksasa ini diyakini menjadi biang kematian sejumlah orang sebelum tertangkap pada 2011 dan dikirim ke taman wisata yang dibangun untuk menampung hewan buas itu.

Keberadaan buaya raksasa itu langsung menarik wisatawan dan memberikan pemasukan bagi kota berpenduduk 37.000 orang yang berjarak 830 km sebelah tenggara Manila itu.

Wali Kota Bunawan Edwin Cox Elorde mengatakan, buaya yang diperkirakan berusia 50 tahun itu ditemukan dalam posisi terbalik dengan perut membuncit, Minggu (10/2/2013), dan dokter hewan mengumumkan kematian sang buaya beberapa jam setelahnya.

Pemerintah, kata Elorde, akan berusaha untuk mengetahui penyebab kematian buaya itu.

Dokter hewan Alex Collantes mengatakan, dia dan staf taman nasional sebelumnya mencoba menyelamatkan buaya itu dengan memasukkannya ke kolam air hangat. Dia menambahkan, suhu air di kawasan itu memang terbilang dingin dan mungkin berpengaruh terhadap hewan itu.

"Saya sangat sedih. Saya mulai mencintai buaya itu. Dia sudah membawa kota ini dan Filipina terkenal," kata Alex.

Buaya itu ditangkap pada September 2011 yang memicu pesta besar di Bulawan. Namun, kekhawatiran juga muncul karena mungkin masih ada buaya raksasa lain di air payau dan sungai tempat warga mencari ikan.

Buaya raksasa ini berhasil ditangkap menggunakan perangkap dengan kabel baja setelah diburu selama tiga pekan. Buaya ini diyakini memangsa seorang anak dan seorang nelayan pada 2009. Kerbau air juga kerap dimangsa reptil ganas ini.

Setelah tertangkap, butuh 100 orang menarik buaya itu dari air dan kemudian diangkat menggunakan crane ke atas truk. Buaya itu kemudian dinamai Lolong, sesuai nama seorang pejabat Departemen Lingkungan yang meninggal dunia saat membantu penangkapan.

Matinya Lolong ternyata berakibat panjang. Pemerintah Filipina awalnya berencana membangun jalan raya sepanjang 1,9 km ke taman tempat buaya itu dipelihara untuk mengakomodasi jumlah turis yang terus bertambah. Namun, dengan kematian Lolong, tak jelas apakah rencana itu akan dilanjutkan atau tidak.

Buku rekor dunia Guinness secara resmi mengakui Lolong sebagai buaya air asin terbesar di dunia yang hidup dalam penangkaran tahun 2012. Menurut catatan Guinness, buaya itu memiliki panjang 6,17 meter dan berat satu ton.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan