KOMPAS.com - Regional |
Lima Ton Emas Ditambang dari Buru Posted: 17 Dec 2012 08:02 AM PST Lima Ton Emas Ditambang dari Buru Penulis : Antonius Ponco A. | Senin, 17 Desember 2012 | 16:02 WIB AMBON, KOMPAS.com - Sejak emas ditemukan dan mulai dieksploitasi secara tradisional di Pulau Buru, Maluku, awal Januari 2012, sudah lima ton emas yang ditambang. Bupati Buru Ramli Umasugi mengatakan ini saat pertemuan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di Ambon, Maluku, Senin (17/12/2012). Jumlah emas yang sudah ditambang itu diperolehnya berdasarkan informasi dari 1.322 pembeli emas di Buru. Emas ditambang secara tradisional di Buru sejak awal Januari 2012. Ribuan penambang dari berbagai daerah di Indonesia datang ke sana. Lokasi penambangan emas tradisional terbesar di Buru, yaitu di perbukitan di Wansait, Waeapo telah ditutup sejak Rabu (5/12/2012). Namun aktivitas penambangan masih terlihat di lokasi lainnya, seperti di Gogorea, Waeapo. "Ditargetkan sampai akhir bulan ini, semua sudah tidak ada lagi. Sejak dua bulan terakhir, kami sudah menutup 3 2 tempat pengolahan emas. Dan Kamis (20/2/2012), kami bersama aparat keamanan akan kembali turun, menutup tempat-tempat pengolahan emas yang masih beroperasi," jelasnya. Sementara untuk penambangan emas selanjutnya, Ramli mengatakan telah ada sebelas koperasi di Buru yang akan menambangnya dengan dasar izin pertambangan rakyat. Namun izin ini belum bisa dikeluarkannya karena menanti penetapan wilayah-wilayah pertambangan emas di Buru oleh Pemerintah Pusat bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). "Sudah berulangkali kami ke Jakarta mengurus pengesahan wilayah pertambangan di Buru, dan DPR menjanjikan sebelum akhir Desember, pengesahan itu sudah ada," katanya. Ramli mengharapkan pengesahan itu segera dilakukan karena jika tidak akan memicu para penambang tradisional kembali melakukan aktivitasnya. Penambangan oleh koperasi dipercaya lebih bisa menekan dampak negatif pada lingkungan dan sosial yang terjadi daripada penambangan emas tradisional.
|
Pencuri Kotak Amal Dihajar, Motornya Dibakar Posted: 17 Dec 2012 07:54 AM PST MALANG, KOMPAS.com - Ketahuan mencuri kotak amal milik masjid Ikhwanul Mukminin, di Desa Jalan Raya Pancir, Desa Putat Kidul, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, FA (37), babak belur dipukuli massa dan sepeda motornya dibakar, Senin (17/12/2012) siang. Pelaku adalah warga Kecamatan Sukun, Kota Malang. "Andaikata tidak ada polisi, pelaku sudah mati di tempat dihajar warga," kata warga kepada Kompas.com, ditemui di lokasi kejadian, Senin (17/12/2012). Menurut Rahmat, FA tepergok saat mencongkel kotak amal di Masjid Ikhwanul Mukminin. "Pertama yang mengetahui, istri sekretaris takmir masjid," katanya. Begitu mengetahui aksi FA, perempuan itu memberitahu kepada suaminya yang langsung mengejar pelaku. Karena aksinya ketahuan, FA malah hendak menusuk perempuan itu, lalu menyerang suaminya dengan sebatang linggis. "Untung tidak kena. Saat itulah warga mengepung pelaku," katanya. Saat dikepung warga, pelaku langsung dihajar, menjadi bulan-bulanan warga. Sepeda motor pelaku juga dibakar warga. "Warga sudah kesal, karena malingnya tidak tahu diri, kotak amal saja dicuri," kata warga itu. Saat diperiksa di kantor polisi, FA mengaku nekat mencuri kotak amal karena tidak mempunyai uang untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Linggis kecil yang digunakan untuk mencongkel kotak amal itu dibelinya di pasar loak Comboran di Kota Malang. FA mengaku, dari rumahnya memang mencari sasaran kotak amal untuk dicuri. "Saya memang mengincar kotak amal. Saya baru kali ini mencuri kotal amal," kilahnya. Kini, FA harus mendekam di sel tahanan Mapolsek Gondanglegi. "Pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif," kata Kapolsek Gondanglegi, Kompol Gatot Susesno. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan