ANTARA - Mancanegara |
Peraih Nobel kedokteran wafat pada usia 103 tahun Posted: 30 Dec 2012 09:24 PM PST Tubuh melakukan pekerjaannya. Tapi saya bukan tubuh, saya lah si pikiran. Berita Terkait Montalcini merupakan peraih Nobel pertama yang mencapai usia 100 tahun. Ia meraih Nobel tahun 1986 bersama rekannya Stanley Cohen yang berkebangsaan Amerika Serikat untuk temuan Nerve Growth Factor (NGF), protein yang mendorong pertumbuhan sel melalui stimulasi jaringan saraf di sekitarnya. Penelitiannya membantu penanganan cedera saraf tulang belakang dan meningkatkan pemahaman mengenai penyakit kardiovaskular, Alzheimer, demensia, dan autisme. Montalcini terlahir kembar dari sebuah keluarga Yahudi di Turin, Italia, pada 22 April 1909. Ketika Pasukan Sekutu membombardir Turin pada Perang Dunia II, ia terpaksa pindah ke pedesaan dimana dia membangun laboratorium mini. Ia pindah ke Florence saat Jerman menduduki Italia dan untuk sementara bersembunyi di sana sebelum bekerja sebagai dokter di kamp penampungan. Usai perang, ia pergi Amerika Serikat untuk bekerja di Washington University. Di sana lah ia menemukan terobosan penemuan NGF. Ia juga mendirikan sebuah unit penelitian di Roma, Italia, dan tahun 1975 menjadi anggota perrempuan pertama di Pontificial Academy of Sciences Vatikan. Montalcini juga meraih sejumlah penghargaan untuk kontribusinya di bidang kedokteran dan penelitian ilmiah. Dua hari setelah ulang tahunnya bulan April tahun ini, di akun Facebook-nya ia menulis. "Saya kehilangan sedikit penglihatan, dan banyak pendengaran." "Tapi sekarang saya berpikir lebih matang dibanding saat saya 20 tahun. Tubuh melakukan pekerjaannya. Tapi saya bukan tubuh, saya lah si pikiran," katanya. (nta) Editor: Maryati COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Presiden Chavez alami komplikasi pasca-operasi Posted: 30 Dec 2012 08:34 PM PST Berita Terkait Wakil Presiden Venezuela Nicolas Maduro terbang ke Kuba untuk membesuk Chavez di rumah sakit saat kekhawatiran pendukung meningkat terhadap kondisi pemimpin sosialis berusia 58 tahun yang sudah tidak terdengar dan terlihat publik selama tiga pekan itu. "Beberapa menit lalu kami bersama Presiden Chavez. Dia menyambut kami dan dia sendiri berbicara tentang komplikasi ini," kata Maduro, serta menambahkan komplikasi ketiga terjadi akibat infeksi saluran pernafasan. "Syukur atas kekuatan fisik dan spiritual Comandante Chavez dalam menghadapi situasi sulit ini," kata Maduro dalam siaran televisi yang dikutip Reuters. Maduro yang didampingi sang isti, Jaksa Agung Cilia Flores, putri Chavez Rosa Virginia dan suaminya, serta Menteri Ilmu Pengetahuan Jorge Arreaza, mengatakan dia akan tinggal di Havana selama kondisi Chavez belum stabil. Dia mengatakan, kondisi Chavez masih "lemah"--istilah yang dia pakai sejak hari sesudah operasi, saat dia mengingatkan warga Venezuelan untuk menghadapi situasi sulit dan meminta mereka mendoakan presiden. "Kami percaya tumpahan cinta dan solidaritas untuk Comandante Chavez, serta keinginannya yang besar untuk hidup dan perawatan medis terbaik akan membantu Presiden kita memenangkan pertarungan ini," katanya. Seorang pejabat pemerintah senior di Caracas mengatakan pesta malam Tahun Baru di pusat Ibu Kota, Plaza Bolivar telah dibatalkan setelah pengumuman kondisi terakhir Presiden Chavez. "Semua berdoa untuk kekuatan comandante kami melewati masa sulit ini," kata Jacqueline Faria di akun Twitter setelah pengumuman. (ANT) Editor: Maryati COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan