Sindikasi news.okezone.com |
Tokoh Nasional Tolak RUU Kamnas Posted: 18 Nov 2012 12:31 AM PST JAKARTA - Sejumlah tokoh nasional menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Keamanan Nasional. Penolakan ini lantaran RUU dianggap berpotensi mengganggu iklim politik dan demokrasi di Tanah Air. Tokoh-tokoh yang menolak RUU ini antara lain, aktivis KontraS Usman Hamid, advokat senior Todung Mulya Lubis, Ketua DPP Partai Demokrat Ulil Absar Abdala, mantan Ketua Komnas HAM Ifdal Kasim, Direktur Program Imparsial Al Araf, Romo Benny Susetyo dan tokoh-tokoh lain. "Rencana pemerintah untuk membentuk RUU Kamnas memang menimbulkan banyak tanda tanya tentang maksud dan tujuannya. Pemerintah selalu berubah-ubah dalam menjelaskan maksud dan tujuan pembentukan RUU Kamnas," kata Usman Hamid di Hotel Aryaduta, Jakarta, Minggu (18/11/2012). Menurut Usman, Indonesia sejatinya telah memiliki banyak legislasi di sektor keamanan yang dapat dijadikan pijakan pemerintah untuk menata sektor pertahanan dan keamanan yaitu UU TNI No.34 Tahun 2004, UU Polri No.2 Tahun 2002, UU Pertahanan Negara No.3 Tahun 2002 dan lain-lain. "Legislasi yang sudah dibentuk itu tidak hanya mengatur persoalan keamanan negara tetapi juga mengatur tentang keamanan manusia dan lain sebagainya," ujarnya. Secara substansial kata dia, RUU Kamnas masih terlalu prematur untuk dibahas oleh parlemen. "Bahkan RUU Kamnas justru memuat pasal-pasal bermasalah yang dapat menggangu kehidupan politik demokrasi kita. Kurang lebih terdapat 40 pasal bermasalah dalam RUU Kamnas," tandasnya. RUU Kamnas juga dikhawatirkan dapat disalahgunakan oleh kekuasasan (abuse of power) untuk menghadapi kelompok-kelompok yang kritis terhadap kekuasaan. (ded) |
Parlemen Aceh Prihatin dengan Bentrokan Warga di Bireun Posted: 18 Nov 2012 12:15 AM PST BANDA ACEH- Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mengungkapkan rasa keprihatinannya atas bentrokan massa dengan sebuah kelompok pengajian yang menewaskan tiga orang di Jambo Dalam, Kecamatan Plimbang, Bireun. Ketua DPRA Hasbi Abdullah menyatakan, pihaknya akan segera menurunkan tim untuk menyelidiki penyebab bentrokan tersebut. "Kita prihatin dengan kondisi ini, bagaimana bisa menghakimi orang lalu membakar," kata Hasbi disela kegiatan Peringatan Hari Teloransi Internasional di Banda Aceh, Minggu (18/11/2012). Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Kepolisian untuk mengusut kasus tersebut, namun DPRA juga akan menyelidiki kenapa bentrokan ini bisa terjadi dengan mengirimkan tim khusus ke Bireun. Sementara itu, Ketua Jaringan Masyarakat Sipil untuk Perdamaian (JMSP) Aceh, Azriana, mengatakan, konflik diduga berlatar belakang aliran sesat itu bukanlah yang pertama di Aceh. Menurutnya, kasus itu sudah diprediksi bakal terjadi dari awal. Persoalannya, banyak kasus kekerasan terjadi di Aceh tak ada penyelesaian secara hukum atau dibiarkan, maka akan terjadi lagi. "Sangat disayangkan kenapa bisa berakhir tragis, seharusnya setiap perbedaan kan bisa didiskusikan. Ini terkesan ada pembiaran," sebutnya. |
You are subscribed to email updates from Sindikasi news.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan