KOMPAS.com - Regional |
Polisi Buru Pedagang Es Beracun Posted: 19 Nov 2012 08:40 AM PST Polisi Buru Pedagang Es Beracun Penulis : Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha | Senin, 19 November 2012 | 16:40 WIB TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kepala Polisi Sektor Cigalontang, Tasikmalaya AKP Idan Wahyudin SH menyatakan, pihaknya tengah mengejar pedagang es yang diduga beracun itu. Es potong tersebut telah meracuni 15 siswa SD Taruna Jaya, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya. Untuk menangkap pedagang es itu, pihaknya membawa seorang guru sekolah itu sekaligus saksi mata yang mengenal ciri-ciri si pedagang. "Sebelumnya saya telah meminta keterangan kepada para korban dan saksi terkait kejadian ini. Sekarang pedagang itu tengah dikejar untuk dimintai keterangan," jelas Idan, saat ditemui di kantornya pada Senin (19/11/2012) siang. Kepolisian telah mengamankan barang bukti berupa es yang dibungkus plastik kecil yang diduga dikonsumsi 15 siswa korban keracunan. Pihaknya pun meminta kepada puskesmas kemudian ditembuskan ke Dinas Kesehatan setempat untuk memeriksa kandungan es di laboratorium. "Karena di Tasikmalaya tidak memiliki laboratorium. Jadi nantinya akan dibawa ke Bandung. Hasilnya sendiri bisa diketahui paling lambat selama dua minggu," ujar Idan. Sesuai pengakuan para saksi, lanjut Idan, pedagang es belum dikenal dan baru pertama kali berdagang di sekitar sekolah tersebut. Dugaan sementara, sebanyak 15 siswa SD Taruna Jaya yang menjadi korban itu mengalami keracunan setelah mengonsumsi es tersebut. "Kami mengimbau kepada seluruh guru di sekolah untuk mendata para pedagang yang berjualan di sekitar sekolah. Agar kejadian yang sama ke depannya tidak akan terulang lagi," imbau Idan. Diberitakan sebelumnya, sebanyak 15 siswa SD diduga keracunan setelah mengonsumsi es yang dijual pedagang di sekitar sekolah. Para korban sempat dirawat di Puskesmas Cigalontang untuk mendapatkan pertolongan. Semua korban mengalami gejala yang sama yaitu, pusing, sesak pernapasan dan muntah-muntah.
|
Dokter Heran di Kepala Dwi Ada Logam Posted: 19 Nov 2012 08:32 AM PST MALANG, KOMPAS.com - Dwi Priyo Santoso, pemuda penderita penyakit tumor hidung diketahui di kepalanya bersarang logam. Logam tersebut terlihat di kepala setelah Dwi diperiksa tim medis di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Senin (19/11/2012). Sebelumnya, Dwi dirawat di Rumah Sakit Mardi Waluyo, Blitar, Jawa Timur. Karena RS Mardi Waluyo tak mampu menanganinya, Dwi dirujuk ke RSSA Malang. Diantar keluarganya, Dwi langsung diperiksa di ruang Poli THT lantai dua RSSA Malang. Dokter yang menangani Dyah Indrasworo, Sp.THT-KL merasa heran di kepala Dwi terdapat logam. "Logam-logam itu kami duga susuk yang dipasang pasien untuk menghilangkan rasa sakit. Namun, pasien sudah lama tak melakukan kontrol," kata "Terakhir melakukan kontrol pada 2011 lalu. Seharusnya rutin melakukan kontrol sebulan sekali," lanjut Dyah, saat ditemui wartawan usai memeriksa Dwi, Senin (19/11/2012). Lebih lanjut dr Dyah menjelaskan, setelah didiagnosa, pasien Dwi mengidap penyakit tumor hidung. Hal itu yang menyebabkan matanya sedikit menjorok ke depan. "Tapi hal itu juga tekanan dari tumor yang diderita korban," ujarnya. Demi kesembuhan Dwi, dr Dyah menyatakan pihaknya akan memeriksa lagi apakah tumor tersebut bisa dioperasi atau tidak. "Sambil menunggu keputusan operasi, pasien bisa dirawat jalan," katanya. Sekadar diketahui, sejak 2007 lalu, Dwi sering mengalami mimisan. Setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Mardi Waluyo Blitar, dan dilakukan pemeriksaan menggunakan sinar x-ray, kepala Dwi diketahui menyimpan benda yang menyerupai logam. Benda itu berada di pipi dan rahang, serta dahi. Hingga kini logam itu masih belum berhasil dikeluarkan. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan