Rabu, 28 November 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Arab Saudi hibahkan 487 juta dolar AS untuk Jordania

Posted: 28 Nov 2012 07:07 PM PST

Amman (ANTARA News) - Arab Saudi menyetujui pemberian hibah 487 juta dolar AS kepada Jordania dan akan menyetujui 300 juta dolar AS hibah lainnya sebelum akhir tahun ini, kantor berita negara Jordania Petra melaporkan.

Sebanyak 125 juta dolar AS akan diberikan ke Jordania dalam beberapa hari ini, sedangkan sisanya akan dibayar tahun depan, menurut laporan tersebut, Rabu.

Sementara itu, Perdana Menteri Jordania Abdullah Ensour mengatakan bahwa Arab Saudi akan menempatkan deposito 250 juta dolar AS di Bank Sentral Jordania untuk mendanai proyek-proyek pada 2013.

Pembicaraan juga sedang berlangsung dengan Kuwait dan Uni Emirat Arab atas hibah yang mereka janjikan bagi Jordania untuk melaksanakan serangkaian proyek di berbagai bidang.

Ensour juga menyuarakan apresiasi untuk Irak, yang memutuskan untuk menyediakan Jordania dengan 100.000 barel bahan bakar sebagai hibah.

(A026)

Editor: Heppy

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Lebanon tak akan ikut campur dalam krisis Suriah

Posted: 28 Nov 2012 06:48 PM PST

Konflik bersenjata yang terus terjadi di Suriah memaksa warga Suriah mengungsi ke negara tetangga, termasuk Lebanon. (REUTERS/Shaam News Network/Handout)

Berita Terkait

Beirut (ANTARA News) - Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati kembali menyampaikan komitmen pemerintahnya untuk membantu orang Suriah yang mengungsi dan berpegang pada kebijakan tidak ikut campur dalam krisis yang terjadi di negara itu.

"Sejak awal peristiwa di Suriah, kami mengumumkan Lebanon berpegang pada kebijakan tidak mencampuri dan menolak setiap campur tangan dalam urusan dalam negeri Suriah," kata Mikati seperti dilaporkan National News Agency (NNA).

Ia menyampaikan pernyataan itu setelah bertemu dengan Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, Valerie Amos, pada Rabu (28/11).

Mikati juga mengatakan bahwa Lebanon sudah berikrar untuk melanjutkan kewajiban kemanusiaan bagi warga negara Suriah yang mengungsi.

"Namun, negara Lebanon tak memiliki kemampuan untuk terus membantu mereka tanpa campur tangan organisasi terkait internasional," tambahnya.

Lebih lanjut Mikati mengatakan, pemerintah "selanjutnya akan menyerukan pertemuan organisasi kemanusiaan internasional untuk mewujudkan visi bersama mengenai hal ini."

Sementara Amos menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Lebanon yang telah membantu pengungsi Suriah.

Menurut laporan Xinhua, pejabat senior kemanusiaan PBB tersebut tiba di Beirut, Selasa (27/11), untuk menemui para pejabat Lebanon guna membahas tantangan yang dihadapi pemerintah dalam menangani para pengungsi yang jumlahnya makin banyak.

(C003)

Editor: Maryati

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan