Isnin, 3 September 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Hatta Rajasa dinilai mampu memajukan Indonesia

Posted: 03 Sep 2012 07:05 AM PDT

"Hatta mampu membawa Indonesia pada kondisi yang lebih baik lagi. Itu sudah terbukti dari pengalamannya selama ini, yakni sebagai Menko Perekonomian,"

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI dari Faksi PAN Taslim Chaniago menilai Menko Perekonomian Hatta Rajasa yang memiliki pengalaman panjang dalam pemerintahan, akan mampu membawa bangsa Indonesia pada ke arah yang lebih maju pasca 2014.

"Hatta mampu membawa Indonesia pada kondisi yang lebih baik lagi. Itu sudah terbukti dari pengalamannya selama ini, yakni sebagai Menko Perekonomian mampu mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen," katanya di Jakarta, Senin.

Taslim menggambarkan, sebagai Menko Perekonomian pada saat ini, Hatta mampu membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik. Sementara pada saat yang sama negara-negara Eropa justru mengalami keterpurukan, akibat krisis global.

"Saat Indonesia masih mengalami transisi demokrasi seperti masih banyak kasus dalam pemilukada dan belum maksimalnya pelaksanaan penegakan hukum, Menko Perekonomian beserta tim ekonomi mampu meningkatan pertumbuhan ekonomi di atas enam persen pertahun. Apalagi, nanti jika penegakan hukum dan pelaksanaan demokrasi sudah stabil, maka perekeonomi Indonesia akan tumbuh lebih besar lagi," katanya.   

Taslim menambahkan, kerja keras Hatta Rajasa dalam membangun bangsa ini sudah tidak diragukan lagi dan bahkan dunia internasional juga mengakuinya  dengan menganugerahkan sejumlah penghargaan.

Sejumlah pengakuan dunia internasional kepada Hatta Rajasa itu antara lain enghargaan Public Policy Award dari Asia Society November 2011 dan gelar doktor honoris causa dari Universitas Pertanian Nitra, Slowakia. Kedua penghargaan itu diberikan sebagai apresiasi atas upaya Hatta memperkuat demokrasi, kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan bahwa Hatta Rajasa mempunyai sejumlah keunggulan untuk memimpin Indonesia ke depan. Salah satunya, sebagai pejabat publik, yakni Menko Perekonomian.

"Jabatan publik Hatta sebagai Menko Perekonomian sangat menguntungkan dia ketimbang kandidat lain. Artinya, jika Hatta sukses memerankan sebagai Menko Perekonomian, maka rakyat akan memilihnya. Saya kira Hatta sangat layak dan berpeluang besar jika sukses sebagai Menko Perekonomian," kata Qodari.

Sebelumnya diberitakan, Hatta Rajasa yang juga Ketua Umum DPP Partai Amanant Nasional (PAN) itu menegaskan bahwa dirinya enggan dikait-kaitkan dengan persoalan pilpres. "Saya belum mau bicara soal pilpres karena masih terlalu jauh. Saat ini saya masih terus konsentrasi untuk kerja dan bekerja sesuai tugas saya sebagai Menko Perekonomian," katanya.

Hatta juga mengimbau segenap kader PAN untuk bekerja yang langsung bersentuhan dengan kesejahteraan rakyat. "Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa bantuan seluruh elemen masyarakat. Soal pilpres akan ada waktunya," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Warga Pati mulai kesulitan mendapatkan air bersih

Posted: 03 Sep 2012 06:55 AM PDT

Ilustrasi. Seorang warga mengambil air bersih di kelik (endapan air dari tanah) kali menyawak Desa Penujah, Kabupaten Tegal, Jateng, Kamis (30/8). Sejak musim kemarau tiga bulan terakhir, warga didaerah tersebut mengalami kekeringan, sehingga mereka terpaksa mengambil air bersih di belik kali yang surut untuk memasak dan minum. (FOTO ANTARA/Oky Lukmansyah)

Untuk jangka panjang, tentunya harus ada solusi agar kesulitan air bersih tidak dialami warga setiap musim kemarau tiba,"

Berita Terkait

Pati (ANTARA News) - Sejumlah warga Desa Tawangrejo, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mulai kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan minum sehari-hari.

Salah seorang warga Desa Tawangrejo Ahmad Sodikin, di Pati, Senin, mengemukakan, kekeringan mulai melanda desanya sejak beberapa pekan terakhir.

Akibatnya, lanjut dia, sejumlah warga harus mencari sumber mata air untuk dikonsumsi sebagai kebutuhan sehari-harinya.

Bahkan, warga harus berjalan hingga ratusan meter untuk mendapatkan air bersih.

Menurut dia, kekeringan tidak hanya terjadi di desanya, bahkan beberapa desa tetangga seperti Desa Bringinwareng dan Sumbermulyo juga mengalami hal serupa.

Sebetulnya, kata dia, warga masih bisa mendapatkan air bersih dari sumurnya masing-masing. Akan tetapi, air tersebut pada musim kemarau seperti sekarang tidak bisa digunakan untuk minum karena rasanya asin.

Pada saat pemilihan kepala daerah maupun pemilu legislatif, katanya, desa ini sering mendapatkan bantuan air bersih.

Akan tetapi, hingga kini tidak ada yang berupaya memperjuangkan desa setempat mendapatkan air bersih lewat jaringan pipa perusahaan air minum daerah (PDAM) atau solusi lain agar warga sekitar tidak kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan minum dan memasak.

"Untuk kebutuhan cuci dan mandi, memang masih bisa dipenuhi lewat sumur warga yang masih ada airnya," ujarnya.

Pasalnya, kata dia, beberapa sumur warga ada yang sudah mulai mengering, sehingga harus berupaya mendapatkan air bersih untuk keperluan setiap hari.

Ia berharap, pemerintah segera memberikan bantuan air bersih, karena warga yang membutuhkan air bersih semakin bertambah.

"Untuk jangka panjang, tentunya harus ada solusi agar kesulitan air bersih tidak dialami warga setiap musim kemarau tiba," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Harti ketika dihubungi lewat telepon maupun layanan pesan singkat terkait kesulitan air bersih yang dialami sejumlah warga Desa Tawangrejo belum memberikan tanggapan.

Demikian halnya, Bupati Pati Haryanto juga belum memberikan tanggapan terkait krisis air bersih tersebut.

Kesulitan mendapatkan air juga dialami para petani, terutama yang memiliki sawah tadah hujan tidak bisa memanfaatkan areal mereka pada musim tanam ketiga ini untuk ditanami tanaman palawija.

Untuk Desa Tawangrejo terdapat lebih dari 20 hektare areal sawa yang tidak bisa ditanami pada musim kemarau.


(KR-AN/S006)

Editor: Tasrief Tarmizi

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan