Republika Online |
Wow, Saudi akan Gaji Pemberontak Suriah Posted: 23 Jun 2012 11:03 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS – Arab Saudi akan menggaji pemberontak Tentara Pembebasan Suriah (FSA). Pemberian gaji ini untuk mendorong pembelotan massal terhadap kepemimpinan Bashar Al-Assad. Menurut surat kabar Inggris, Guardian, Sabtu (23/6), pembayaran akan dilakukan dengan mata uang dolar AS atau euro. Ide ini sebenarnya sudah diusulkan Arab Saudi sejak bulan Mei. Pejabat Arab Saudi juga sudah membicarakan hal tersebut dengan Amerika Serikat. Namun demikian, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arab Saudi tidak berkomentar mengenai hal itu. Topik tersebut kemungkinan akan dibahas pada pertemuan dengan Dewan Uni Eropa dan negara-negara teluk pada Senin (25/6) mendatang. Guardian juga mengklaim bahwa Turki mengizinkan pembentukan pusat komando di Istanbul guna mengkoordinasikan pasokan senjata kepada pejuang pemberontak Suriah. Diperkirakan, pusat komando itu terdiri dari 20 staf berkewarganegaraan Suriah. Laporan ini muncul di tengah memburuknya hubungan Turki dengan Suriah. Sebelumnya, Suriah mengkonfirmasi telah menembak jatuh jet temput Turki. Menurut pemerintahan Suriah, jet tempur Turki telah melanggar wilayah udara Suriah. Turki kemungkinan akan mengirim senjata untuk menjaga perbatasan. Guardian mengatakan wartawannya melihat senjata dibawa dari Turki ke perbatasan Suriah pada awal Juni. Menurut laporan itu, Turki telah memberi lampu hijau untuk mendirikan sebuah pusat komando di Istanbul untuk berkoordinasi dengan para pemimpin oposisi Suriah. Hubungan kedua negara semakin memburuk setelah Perdana Menteri Turki, Recep Tayep Erdogan, mengutuk kekerasan yang dilakukan Assad. Turki hingga saat ini menampung 30 ribu pengungsi asal Suriah yang kini tinggal di kamp-kamp dekat perbatasan. |
Blanc: Gol Cepat Spanyol Buyarkan Strategi Prancis Posted: 23 Jun 2012 10:47 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, DONETSK – Pelatih Prancis, Laurent Blanc, mengungkapkan alasan kekalahan timnya saat menghadapi Spanyol di laga perempat final Piala Eropa 2012. Menurut dia, gol cepat Matador yang dicetak Xabi Alonso membuyarkan strategi yang telah dirancangnya matang-matang. "Sangat mungkin untuk mengalahkan Spanyol. Kami telah merencanakan beberapa hal, tapi semua itu tidak berjalan sebagaimana seharusnya. Saya sangat menyesal Spanyol dapat mencetak gol di kesempatan pertama," kata suksesor Raymond Domenech itu seperti dilansir Soccerway, Ahad (24/6). Pada laga tersebut, Spanyol unggul cepat melalui tandukan Xabi Alonso pada menit 19. Playmaker Real Madrid itu kemudian menyegel kemenangan La Furia Roja dengan golnya di menit 91. "Jika skor masih bertahan 0-0 sampai babak pertama, kami mungkin punya peluang bagus untuk mencuri gol di sisa pertandingan. Ketika kami kalah, pasti ada suatu kesalahan. Mungkin itu adalah kurangnya ambisi kami atau persoalan teknis," tandas pelatih 47 tahun itu. |
You are subscribed to email updates from Republika Online RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan