ANTARA - Hiburan |
Happy Salma: "Monolog Inggit" sebagai 'sekolah' buat saya Posted: 30 May 2012 07:03 AM PDT Sosok Inggit Garnasih sangat inspiratif bagi kaum perempuan di Indonesia." Berita Terkait "(Monolog) Inggit ini boleh dibilang sebagai sekolah buat saya. Seperti kembali lagi mempelajari sejarah," kata Happy Salma saat jumpa pers "Monolog Inggit" di Jakarta, Rabu. Happy mengaku berperan sebagai Inggit membuatnya banyak mengetahui hal-hal baru terutama soal sejarah Indonesia . Untuk bermain sebagai isteri kedua dari Presiden Soekarno itu, Happy tidak hanya mendalami karakter dari naskah. Ia juga mendalami buku yang membahas soal Inggit seperti "Ku Antar Ke Gerbang" dan mencari tahu dari keluarga Inggit Garnasih. "Saya pas baca naskah dan baca bukunya, 'Wow dulu saya tidak tahu'. Saya seperti diajari lagi sama guru saya, saat zaman dulu tuh begini," ujar Happy. Ia mengatakan, "banyak hal-hal yang memang baru saya sadari. Pledoi Indonesia Menggugat, cikal bakal lahirnya Pancasila, yang menyelundupkan buku-buku ke penjara untuk Bung Karno, adalah Inggit." Menurut Happy, untuk memainkan peran tersebut ia merasa perlu dan harus memunculkan tokoh tersebut ke dalam monolog. "Sosok Inggit Garnasih sangat inspiratif bagi kaum perempuan di Indonesia. Dia adalah tokoh perempuan yang mandiri namun tidak banyak yang tahu. Saya ingin mengangkat itu. Saya ingin menampilkan spiritnya," kata Happy. Inggit Garnasih adalah sosok perempuan sederhana yang mendampingi setia Soekarno selama 20 tahun. Ia memilih melanjutkan hidupnya secara mandiri, kembali meracik jamu, karena menolak untuk dimadu meskipun saat itu sang suami sedang meniti puncak sebagai pemimpin bangsa. "Monolog Inggit" yang sebelumnya dipentaskan di Bandung akan ditampilkan kembali di Salihara, Jakarta, tanggal 4-5 Juni. Editor: Aditia Maruli COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Happy Salma menularkan semangat lewat "Monolog Inggit" Posted: 30 May 2012 03:48 AM PDT Berita Terkait "Sosok Inggit Garnasih sangat inspiratif bagi kaum perempuan di Indonesia. Dia adalah tokoh perempuan yang mandiri namun tidak banyak yang tahu. Saya ingin mengangkat itu. Saya ingin menampilkan spiritnya," kata Happy. Saat memberikan keterangan pers tentang pertunjukan monolog itu di Jakarta, Rabu, Happy mengatakan bahwa naskah monolog menampilkan keberanian sosok Inggit. "Berani mengatakan tidak, bukan hanya pada poligami di tahun 1942, tetapi juga berani mengatakan tidak ketika suaminya mau menyerah," katanya. Ia menuturkan, perempuan yang mendampingi Presiden Soekarno selama 20 tahun itu menolak dipoligami dan memilih hidup sendiri saat sang suami yang membawa bangsa ke pintu gerbang kemerdekaan dipuja, dieluk-elukan. Inggit memilih kembali meracik jamu, membuat bedak dan berjualan, melanjutkan hidupnya secara mandiri. Selain itu, menurut sutradara "Monolog Inggit" Wawan Sofyan, Inggit juga sangat mempengaruhi Soekarno. "Tapi tidak banyak yang tahu siapa Inggit, bagaimana pengaruhnya terhadap Soekarno," kata dia. Padahal menurut penulis naskah "Monolog Inggit", Ahda Imran, "tanpa Inggit, seorang Saoekarno tidak akan menjadi sosok yang sekarang kita kenal." "Monolog Inggit" yang sebelumnya dipentaskan di Bandung akan ditampilkan kembali di Salihara, Jakarta, tanggal 4-5 Juni mendatang untuk menularkan semangat perempuan yang perannya dalam perjuangan kemerdekaan sering terlupakan itu. "Setelah pulang dari sana, masing-masing bisa mendapatkan sesuatu dengan bercermin dari bagaimana ia menjalani kehidupannya," kata Happy, yang meraih penghargaan sebagai pemeran pendukung terbaik dalam Festival Film Indonesia tahun 2010. Editor: Maryati COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Hiburan To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan