ANTARA - Berita Terkini |
Pemkab Berau tertibkan kapal tambat Posted: 29 May 2012 06:44 PM PDT Tanjung Redeb (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Berau kembali menertibkan kapal-kapal kayu pengangkut barang yang tambat di sepanjang turap Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jalan Pulau Derawan, dan Jalan Pulau Sambit, Selasa (29/5). Satuan Polisi Pamong praja (Satpol PP), Dinas perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) dan didukung Satlantas Polres Berau menertibkan kapal yang parkir serta kendaraan truk maupun bus angkutan karyawan yang parkir dijalan sepanjang turap. Kasi Ops Satpol PP, Gamal Suwanto, menyebutkan tidak seharusnya kapal-kapal barang itu tambat di sepanjang turap karena selain merusak turap juga merusak rumput dan membuat becek jalur hijau yang ada, jika dibiarkan maka bisa meruntuhkan dinding turap nantinya. Sementara itu, Kepala Dishubkominfo, Fahmi Rizani SH, menjelaskan bahwa penertiban itu sudah sering dilakukan, tidak hanya aktivitas kapal, tapi juga kendaraan yang parkir. "Bapak Bupati meminta kembali dilakukan penertiban melihat mulai maraknya kapal yang tambat, jangan sampai turap yang ada mengalami kerusakan, juga disebabkan kendaraan truk dan bus yang parkir disepanjang jalur tersebut," ungkap Fahmi. Dishubkominfo juga telah membuat surat yang dilayangkan kepada kepala kantor penyelenggaraan pelabuhan yang ditandatangani Bupati guna meminta partisipasi mengingat semua izin gerak kapal itu ada di Kantor Pelabuhan. Sebagai solusi penertiban itu, disarankan kepada seluruh pengusaha kapal itu untuk melakukan aktivitas bongkar muat di pelabuhan eks Pasar Gayam, mengingat sementara ini ada dermaga lain di alur Sungai Kelay tersebut. "Memang kondisinya agak dangkal, tapi kita minta disesuaikan dengan pasang surutnya air," ujar Fahmi. Mengenai keberadaan kapal diperairan sungai Berau baik Kelay maupun Segah, menurut Fahmi, juga tidak akan mengalami masalah jika dilakukan dengan cara lepas jangkar, dan tidak melakukan tambat diturap. Untuk itu ditambahkan perlu koordinasi lintas instansi untuk penanganan masalah tersebut oleh kantor pelabuhan juga instansi lain seperti penertiban berkala. Editor: Aditia Maruli COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Keluarga berharap insiden bentrok antarsuporter tak terulang Posted: 29 May 2012 06:39 PM PDT Kami mengutuk kejadian ini. Semestinya pendukung kesebelasan menahan emosinya masing-masing supaya tidak memicu keributan." Berita Terkait Bekasi (ANTARA News) - Pihak keluarga Almahum Dhani Maulana (17) seorang pelajar yang tewas dalam insiden tawuran antarsuporter sepakbola di Gelora Bung Karno, Minggu (27/5), mengaku ikhlas dan mengimbau seluruh pihak tak terprovokasi. "Kami ikhlas karena kematian bisa menghampiri siapa saja dan kapan saja. Saya berharap insiden ini tidak terulang," ujar paman korban, Cecep Sumarna (50), di rumah duka, Kampung Pedurenan RT 5 RW 5 Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu. Berdasarkan keterangan yang diterimanya dari polisi dan juga teman Dhani, keponakannya itu sudah mau pulang begitu pertandingan usai. Bersama teman-temannya, Dhani menumpang metromini. "Tapi katanya Dhani turun waktu metromini melintasi tempat tawuran antarsuporter. Tas, dompet, dan handphonenya dititipkan, sehingga polisi akhirnya sulit melacak identitasnya," ujanya. Sejauh ini, keluarga belum menentukan langkah lanjutan terhadap kejadian yang menimpa Dhani. Keluarga hanya berharap ada itikad baik dari seluruh pihak yang terkait dengan kejadian ini. "Kami mengutuk kejadian ini. Semestinya pendukung kesebelasan menahan emosinya masing-masing supaya tidak memicu keributan yang pada akhirnya memakan korban. Jangan mimpi sepakbola tanah air bisa maju jika sikap pendukungnya tetap seperti ini," katanya. Sementara itu, ibu kandung korban, Sutini (45), mengaku tidak menyangka anak sulung buah pernikahannya dengan Jahedin (45) itu tewas secara mengenaskan. "Hari itu, sekitar pukul 11.00 WIB, Dhani pamitan pada saya untuk menyaksikan langsung pertandingan sepakbola di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta," katanya. Siswa kelas XI SMKN 58 Bambu Apus, Jakarta Timur itu berangkat menggunakan metromini bersama teman-temannya tanpa menggunakan atribut spesifik dari salah satu klub tertentu. Malam harinya, Dhani tak pulang ke rumah. Sutini mengira Dhani menginap di rumah temannya. "Ada yang lihat Dhani menginap di rumah temannya. Tapi ternyata dia salah lihat, itu bukan Dhani," ujarnya. Kegelisahannya makin menjadi karena upaya menghubungi nomor handphone Dhani, tak membuahkan jawaban sekali pun. Senin (28/5) siang, sang ayah pun mencoba mencari Dhani ke Senayan. Namun upaya ini pun nihil. Sutini makin tak tenang karena makin marak pemberitaan perihal korban tewas akibat tawuran antarsuporter saat berlangsungnya pertandingan antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung. Ia pun meminta suaminya untuk mengecek ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta karena khawatir Dhani termasuk salah satu korban tawuran tersebut. Dugaannya benar. Ia pun harus tabah menghadapi kenyataan pahit saat melihat tubuh putra sulungnya terbujur kaku di kamar jenazah RSCM dengan sejumlah luka lebam di sekujur tubuh. Setelah memenuhi sejumlah prosedur yang disyaratkan pihak kepolisian, jenazah Dhani baru dapat diambil Selasa (29/5) siang. Jenazah penyuka sepakbola itu langsung dikebumikan di TPU Jatisari yang tak jauh dari rumahnya. (ANT) Editor: Tasrief Tarmizi COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Berita Terkini To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan