ANTARA - Mancanegara |
Aktivis China secara misterius melarikan diri Posted: 27 Apr 2012 09:02 PM PDT Beijing (ANTARA News) - Aktivis hak asasi manusia paling kondang di China yang buta, Chen Guangcheng, secara misterius telah meloloskan diri dari rumahnya, tempat ia ditahan dengan penjagaan ketat. Dalam video yang disiarkan di YouTube, Chen mengkonfirmasi bahwa dia telah meloloskan diri dan meminta Perdana Menteri Wen Jiabao agar memerintahkan penyelidikan mengenai perlakuan buruk terhadap dia dan keluarganya oleh para pejabat lokal. Namun menurut laporan Kantor Berita Reuters, orang yang mengaku sebagai Chen yang mengenakan kaca mata gelap dan berbicara dengan logat Mandarin Shandong itu tidak menyebutkan lokasi keberadaannya. Bob Fu, Presiden kelompok pembela hak asasi manusia, politik dan agama, ChinaAid, mengatakan bahwa Chen berada di Beijing dan "100 persen aman." Kelompok itu menyatakan bahwa ada spekulasi Chen berada di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Beijing namun baik Kedutaan Amerika Serikat maupun Kementerian Luar Negeri China menyatakan belum bisa memberi komentar tentang itu. Chen, advokat yang melatih diri di luar sekolah formal dan berkampanye menentang aborsi paksa, telah ditahan di desanya di Linyi, Provinsi Shandong, China timur, sejak September 2010, ketika ia dibebaskan dari penjara. Laporan mengenai pelarian Chen dan kehebohan yang telah ditimbulkannya menambah pusing Partai Komunis yang berkuasa di China dan sedang berjuang menjamin kestabilan menjelang peralihan pimpinan akhir tahun ini.(C003) Editor: Maryati COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Iran akan lanjutkan perundingan dengan pengamat nuklir Mei Posted: 27 Apr 2012 05:44 PM PDT Dubai (ANTARA News) - Iran akan melanjutkan perundingan-perundingan dengan pengawas nuklir PBB di Wina pada 13-14 Mei, kata media pemerintah mengutip Duta Besar Iran untuk PBB pada Jumat. Para diplomat Barat mengatakan, Iran pekan lalu telah menyatakan kesiapan untuk memulai kembali pembahasan-pembahasan dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dua bulan setelah pertemuan terakhir mereka berakhir dengan kegagalan. Tetapi mereka menambahkan bahwa Teheran masih tampak akan menghalangi tekanan PBB yang mendesak untuk membiarkan para inspektur mengunjungi satu tempat penting militer. Duta Besar Iran Ali Asghar Soltanieh mengatakan kepada kantor berita IRNA, keputusan Teheran itu "menunjukkan sifat damai semua kegiatan nuklirnya, sambil memperlihatkan bahwa klaim-klaim terhadap Iran tersebut tidak memiliki dasar," lapor Reuters. Washington dan sekutunya percaya bahwa Teheran sedang bekerja untuk mengembangkan bom nuklir. Tetapi Teheran bersikeras kegiatannya hanya bertujuan sipil. IAEA tahun lalu mengeluarkan laporan tentang dugaan bahwa penelitian dan pengembangan kegiatan nuklir Iran relevan dengan senjata nuklir, menambah berat kecurigaan Barat. Iran telah menolak untuk menghentikan pengayaan uraniumnya, meskipun mendapat sanksi-sanksi. Iran juga telah memulai perundingan-perundingan dengan enam kekuatan dunia mengenai program nuklirnya dan para pihak telah sepakat untuk bertemu lagi di Baghdad pada 23 Mei. Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi mengatakan pada Senin bahwa Iran optimistis pembicaraan dengan Amerika Serikat, Rusia, China, Jerman, Prancis dan Inggris akan membuat kemajuan. (AK) Editor: B Kunto Wibisono COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan