KOMPAS.com - Nasional |
Anas, FPI Mestinya Lakukan Pembinaan Internal Posted: 17 Feb 2012 01:43 AM PST Ormas Anas: FPI Semestinya Lakukan Pembinaan Internal Yulvianus Harjono | Marcus Suprihadi | Jumat, 17 Februari 2012 | 16:18 WIB BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com — Front Pembela Islam (FPI) semestinya melakukan pembinaan internal terhadap anggotanya supaya tidak lagi mengedepankan kekerasan. Jika tidak berubah, maka sanksi hukum harus ditegakkan. "Kalau saya memandang, sejauh FPI masih bisa dibina dengan baik, tidak mengedepankan kekerasan, ya kita harus menghormati hak kebebasan berserikat dan berorganisasi mereka. Tetapi, jika tidak juga bisa dibina dan masih mengutamakan kekerasan, tentu hukum harus ditegakkan," ujar Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Bandar Lampung, Jumat (17/2/2012). Menurut Anas, aturan hukum menunjukkan bahwa sebuah organisasi, termasuk ormas, dapat diberi sanksi pembekuan bahkan pembubaran jika melanggar aturan. Hal ini tidak terkecuali untuk FPI. Namun, Anas juga meminta agar berbagai pihak berperilaku adil dengan memberi kesempatan ormas, dalam hal ini FPI, untuk memperbaiki diri. "Dibina dulu. Dalam hal ini bukan hanya oleh pemerintah, melainkan oleh internal FPI. Bagaimanapun, organisasi itu kan dibentuk bukan untuk menjalankan kekerasan," ujar Anas yang menampik tuduhan FPI mengenai adanya kepentingan PD dalam menguatnya sorotan terhadap FPI akhir-akhir ini. |
Komnas PA Protes Iklan Java Jazz Posted: 17 Feb 2012 12:53 AM PST Komnas PA Protes Iklan Java Jazz Fabian Januarius Kuwado | Tri Wahono | Jumat, 17 Februari 2012 | 11:22 WIB JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) memprotes keras tagline iklan acara musik Java Jazz yang dimuat di dua media massa nasional. Komnas PA berpendapat, tagline yang bersanding dengan nama artis internasional tersebut tidak sesuai dengan kenyataan dan terkesan memanfaatkan nama sang artis untuk promosi rokok. Hal yang menjadi keberatan Komnas PA adalah pernyataan "Djarum Along With Java Jazz, Artists Are Opposed To Kids Smoking Cigarettes" pada iklan Java Jazz 2012 di harian Jakartapost, 13 Februari 2012, halaman 12; dan "Djarum Along With Stevie Wonder Opposed To Kids Smoking Cigarettes" pada iklan Java Jazz 2012 di harian Seputar Indonesia, 13 Februari 2012, halaman 34. "Pernyataan itu mempersuasi masyarakat seolah-olah Djarum dan Java Jazz Festival 2012 beserta artisnya melindungi anak untuk tidak merokok. Padahal, dalam pandangan kritis, pernyataan tersebut tidak merefleksikan realitas sesungguhnya," ujar Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait, Kamis (16/2/2012). Fakta di lapangan malah menunjukkan bahwa kegiatan promosi Djarum Super Mild Java Jazz Festival On The Move yang sedang berlangsung di 15 lokasi (kampus dan mal) di Jabodetabek adalah kegiatan promosi rokok Djarum Super Mild. Dalam kegiatan yang dihadiri oleh anak dan remaja ini juga ditemukan gerai rokok Djarum Super Mild dengan sales promotion girl yang menawarkan rokok kepada pengunjung, termasuk kuis dengan hadiah tiket masuk Java Jazz Festival 2012 berlogo Djarum Super Mild. "Itu hanyalah upaya lip service atas kemungkinan adanya keberatan dan protes dari artis luar negeri yang akan tampil pada Java Jazz Festival 2012 yang menolak namanya dimanfaatkan dalam iklan dan promosi rokok Djarum Super Mild," lanjut Arist. Oleh sebab itu, Komnas PA mendesak President Director Java Festival Production Dewi Ghonta agar memberikan penjelasan tertulis kepada Komnas PA sebelum tanggal 24 Februari 2012 atas pernyataan di iklan tersebut. Selain itu, Komnas PA juga mendesak pihak promotor untuk menurunkan segala bentuk iklan dan promosi Djarum Super Mild Java Jazz Festival di semua tempat, dan tidak bekerja sama dengan industri rokok pada Java Jazz Festival selanjutnya dengan mencari alternatif lain sebagai sponsor. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan