KOMPAS.com - Regional |
BMKG: Jangan Resah dengan Gerhana Bulan Posted: 10 Dec 2011 08:20 AM PST MEULABOH, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pantai Barat Aceh, meminta masyarakat tidak panik adanya prediksi gerhana bulan total, Sabtu (10/12/2012), mulai pukul 18.33 sampai 00.30 WIB, yang akan jelas terlihat di wilayah itu. Gerhana bulan penuh itu fenomena alam dan tidak ada efek buruk bagi masyarakat, tidak usah panik. -- Edi Darlupti "Gerhana bulan penuh itu fenomena alam dan tidak ada efek buruk bagi masyarakat, tidak usah panik," kata Kepala BMKG Pantai Barat Aceh, Edi Darlupti, di Meulaboh, Sabtu. Pernyataan tersebut menyikapi adanya hasil observasi gerhana bulan penuh akan nampak terlihat jelas di wilayah Indonesia bagian Barat selama 51 menit 8 detik pada pukul 18.33 WIB. Masyarakat luas dapat menyaksikannya dengan kasat mata. Ia menjelaskan, gerhana bulan terjadi akibat bulan, bumi, dan matahari berada pada satu posisi garis berurutan, sementara posisi bulan kebiasaannya tidak berada pada garis benar sejajar berurutan dengan bumi serta matahari. Edi menambahkan, kondisi demikian dapat terjadi gerhana bulan total ataupun gerhana bulan separuh seperti pada Juni 2011 lalu dengan kurun waktu berbeda. "Tidak berdampak buruk dengan fenomena alam ini. Kalaupun ada, rentang waktu terjadi gelap hanya sebentar karena posisi bulan berada di garis sejajar dan itu tidak lama," jelasnya. Lebih lanjut dia mengatakan, fenomena alam gerhana bulan atau matahari berbeda dengan hujan meteor ataupun fenaomena alam yang sifatnya menimbulkan efek sesudah kejadian karena adanya benda jatuh dari langit. Dalam rentang waktu satu tahun, fenomena alam semacam ini bisa terjadi dua sampai tiga kali, yang terbeda hanya siklus penuh ataupun hanya sebagian cahaya bulan tertutup. "Pengaruhnya paling hanya pergerakan gelombang di laut, Namun, kebiasaan ini masih dalam takaran normal ketinggian gelombang berkisar antara 1,5 sampai 2 meter secara keseluruhan," pungkasnya. Full content generated by Get Full RSS. |
Bocah Pendiam Itu Gantung Diri dengan Syal Pramuka Posted: 10 Dec 2011 07:02 AM PST Bocah Pendiam Itu Gantung Diri dengan Syal Pramuka | yuli | Sabtu, 10 Desember 2011 | 15:02 WIB SURABAYA, KOMPAS.com — Cristianus Soa (13), bocah sekolah dasar (SD) yang gantung diri di dapur rumahnya, Jalan Simo Gunung, Surabaya, Sabtu (10/12/2011) pagi, dikenal sebagai bocah yang pendiam. Sunarto (68), tetangga korban, mengaku, setelah dibangunkan istrinya dan diberitahu bahwa Cristianus sudah meninggal, langsung bangun dan bergegas menuju lokasi itu. "Meski saya jarang berkomunikasi dengan bocah itu, saya tahu dia anak baik dan mandiri," tuturnya di kamar mayat Rumah Sakit Dr Soetomo, Sabtu siang. Sunarto yang menjadi tetangga Cristianus sejak belasan tahun ini mengatakan, bocah itu baru saja dikhitan sepekan lalu. Tak hanya itu, bocah ini juga dikenal penurut dan pendiam oleh warga sekitar. "Tentu saya kaget mendengar dia bunuh diri, apalagi dia masih bocah, kok sampai kepikiran?" tuturnya. Seperti diberitakan, Cristianus ditemukan tewas tergantung dengan syal pramuka di dapur rumahnya. Tak ada yang tahu persis peristiwa ini karena orangtua Cristianus keluar rumah sejak pukul 06.00 hingga jasadnya ditemukan oleh Lia, kakak kedua Cristianus. Hingga kini polisi masih terus memeriksa beberapa saksi untuk mengungkap motif Cristianus gantung diri, meski informasi sementara menyebutkan bahwa bocah itu gantung diri karena diduga putus cinta. (Adrianus Adhi Nugroho) |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan