KOMPAS.com - Regional |
Merpati Harus Layani dengan Pesawat Milik Pemkab Posted: 07 Dec 2011 08:13 AM PST Penerbangan Ke Merauke Merpati Harus Layani dengan Pesawat Milik Pemkab Erwin Edhi Prasetyo | Agus Mulyadi | Rabu, 7 Desember 2011 | 16:13 WIB MERAUKE, KOMPAS.com - Bupati Merauke, Romanus Mbaraka, menegaskan, pesawat Merpati Nusantara yang melayani rute ke kotanya harus dilakukan dengan menggunakan pesawat milik Pemerintah Kabupaten Merauke. Bila rute Merauke dilayani pesawat Merpati yang bukan pesawat milik Pemkab Merauke, ia akan menahan pesawat itu di Bandara Mopah Merauke. "Pesawat Merpati non Pemkab Merauke tidak boleh masuk, kecuali tiga pesawat Boeing Merauke masuk hanggar untuk perawatan," kata Romanus, usai penandatanganan penyerahan sementara pesawat Boeing 737-300 Kli kepada PT Merpati Nusantara Airines (MNA) di Merauke, Papua, Rabu (7/12/2011). Larangan dikeluarkan karena Pemkab Merauke membeli pesawat Boeing 737-300 dari APBD, untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat daerah itu. Pemkab Merauke memiliki 3 Pesawat Boeing 737-300 yang diberi nama Kli, Aoba, dan Bugodi, yang saat ini dioperasikan oleh PT Merpati Nusantara Airlines dengan sistem kerja sama operasional (KSO). Pesawat Kli yang masa KSO telah berakhir 6 November lalu, mulai hari ini dioperasikan lagi oleh Merpati setelah kedua pihak mencapai kesepakatan baru, meskipun perjanjian KSO yang baru belum ditandatangani.
|
Pemkab Merauke Pernah Relokasi Warga Posted: 07 Dec 2011 08:09 AM PST Air Bersih Pemkab Merauke Pernah Relokasi Warga Erwin Edhi Prasetyo | Marcus Suprihadi | Rabu, 7 Desember 2011 | 16:09 WIB MERAUKE, KOMPAS.com- Untuk membantu warga Waan yang mengalami kesulitan air bersih setiap musim kemarau panjang, Pemerintah Kabupaten Merauke pernah merelokasi sebagian warga ke Distrik Kimaam. Akan tetapi warga tidak betah di tempat baru dan kembali lagi ke kampung mereka meskipun selalu mengalami kesulitan air bersih saat kemarau. "Pernah direlokasi satu kampung ke Distrik Kimaam yang daerahnya memiliki sumber air bersih namun warga ta k betah sehinga kembali lagi ke kampung semula," ucap Kepala Dinas Sosial Merauke Latang, di Merauke, Papua, Rabu (7/12). Sebelumnya, menurut Kepala Distrik Waan, Hengki Maturbongs, kemarau panjang yang berlangsung sejak Juli membuat warga Waan kehabisan persediaan sumber air bersih dari menampung air hujan. Akhirnya, warga memanfaatkan air rawa maupun air selokan yang kotor berwarna kekuningan dan dan payau untuk minum dan memasak. Hal itu terpaksa dilakukan karena warga tidak memiliki sumber air bersih lain, selain air hujan.
|
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan