KOMPAS.com - Nasional |
Kepala Daerah dan Wakilnya Bisa Tak Sepaket Posted: 27 Dec 2011 09:39 AM PST Kepala Daerah dan Wakilnya Bisa Tak Sepaket Anita Yossihara | Nasru Alam Aziz | Selasa, 27 Desember 2011 | 23:45 WIB KOMPAS/KRIS R MADA Ilustrasi TERKAIT: JAKARTA, KOMPAS.com -- Kepala daerah dan wakilnya bisa dipilih tidak dalam satu paket, sebagaimana yang selama ini diterapkan. Pemisahan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah kemungkinan dapat meminimalisasi perpecahan antara keduanya. Pendapat itu disampaikan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Lukman Hakim Syaifudin, Selasa (27/12/2011) di Jakarta. Menurut Lukman, konflik antara kepala daerah dan wakilnya yang marak terjadi belakangan ini harus ditemukan jalan keluarnya. "Ke depan harus dicermati betul, apakah pemilihan kepala daerah bersamaan dengan wakilnya, atau sebaiknya biarkan saja kepala daerah dipilih, sementara wakilnya ditentukan sendiri oleh kepala daerah," tuturnya. Pemisahan pemilihan kepala daerah dan wakilnya itu memungkinkan untuk dilakukan, karena konstitusi hanya mengatur secara ekplisit pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota. UUD 1945 sama sekali tidak menyebut atau mengatur tentang pemilihan wakil kepala daerah. Politikus PPP itu menengarai, perpecahan antara kepala daerah dan wakil kepala daerah terjadi antara lain lantaran keduanya sama-sama dipilih secara langsung. Kompetisi serta rivalitas muncul karena keduanya sama-sama merasa mendapatkan dukungan langsung dari masyarakat. Jika kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih terpisah, kemungkinan besar hubungan keduanya bisa harmonis hingga masa jabatan berakhir. "Jadi selama lima tahun itu betul-betul ada kesatuan antara kepala daerah dan wakilnya. Jangan seperti sekarang, harmonis hanya satu-dua tahun pertama," ujar Lukman. Jalan keluar itu diharapkan dapat dijajaki oleh pemerintah, yang kini tengah menyusun naskah perubahan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2002 tentang Pemerintahan Daerah. |
Marzuki Alie Doakan Ibu Negara Lekas Sembuh Posted: 27 Dec 2011 09:39 AM PST Marzuki Alie Doakan Ibu Negara Lekas Sembuh Hindra Liu | Tri Wahono | Selasa, 27 Desember 2011 | 23:46 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR RI Marzuki Alie, yang juga politisi Partai Demokrat, mengaku baru mengetahui bahwa Ibu Negara Ani Yudhoyono saat ini tengah sakit dan dirawat di RSPAD, Jakarta, Selasa (27/12/2011). Marzuki Alie berharap Ibu Negara lekas sembuh. "Kita doakan cepat sembuh," kata Marzuki kepada wartawan melalui pesan singkat, Selasa. Marzuki mengaku tidak tahu soal kondisi Ibu Negara saat ini. Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat ini mengatakan, dirinya telah lama tidak bertemu langsung dengan Ibu Negara. Saat ini, tim dokter kepresidenan telah menangani langsung perawatan Ibu Negara. Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha enggan memberikan keterangan terkait dengan penyakit yang diderita Ibu Negara. "Nanti Ketua Tim Dokter Kepresidenan saja yang menjelaskan," kata Julian kepada Kompas.com, Selasa malam. Julian pun meminta doa agar kesehatan Ibu Negara cepat pulih. Informasi bahwa Ibu Negara tengah dirawat di rumah sakit disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika memberikan sambutan pada acara Perayaan Natal Nasional 2011 di Jakarta Convention Center, Selasa. "Malam ini Ibu Negara, yang biasanya selalu hadir dalam acara perayaan keagamaan, tak bisa hadir. Saat ini sedang dirawat di rumah sakit. Ibu Ani menitip salam dan selamat Natal kepada hadirin sekalian," kata Presiden. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan