ANTARA - Mancanegara |
1 dari 5 perempuan Amerika pernah diperkosa Posted: 14 Dec 2011 08:25 PM PST Atlanta (ANTARA News) - Hampir 20 persen perempuan Amerika Serikat pernah diperkosa setidaknya sekali, dan satu dari setiap empat perempuan AS pernah diserang secara seksual oleh mitra intimnya, demikian laporan Centers for Disease Control and Prevention seperti dikutip Reuters, Kamis. Hampir 80 persen perempuan korban pertama kali diperkosa sebelum umur 25 dan lebih dari setengahnya diperkosa oleh pasangannya yang sekarang atau mantan pasangannya. Kesimpulan ini ditarik berdasarkan analisis data National Intimate Partner and Sexual Violence Survey terhadap 18.049 laki-laki dan perempuan Amerika Serikat pada 2010. Survey yang disebut CDC sebagai yang pertama dilakukan di jenis ini, mendapati fakta bahwa satu dari setiap delapan perempuan korban pemerkosaaan mengatakan bahwa pemerkosanya adalah anggota keluarga mereka sendiri. Alaska, Oregon dan Nevada merupakan daerah-daerah dengan korban pemerkosaan tertinggi. Sementara itu, satu dari tujuh pria dilaporkan pernah mengalami serangan fisik yang menyakitkan dari pasangan intimnya dan satu dari 71 pria mengaku telah diperkosa setidaknya sekali. Laporan ini menggambarkan sejumlah masalah kesehatan jangka panjang yang berkaitan dengan kekerasan seksual, di antaranya sakit kepala, sakit keras, dan sulit tidur. "Laporan yang menjadi tonggak ini merupakan gambaran nyata mengenai dampak merusak dari prilaku kekerasan ini terhadap kehidupan jutaan orang Amerika," kata Menteri Kesehatan AS Kathleen Sebelius dalam satu pernyataan tertulisnya. "Jumlah korban kekerasan yang dirilis CDC ini menunjukkan pemerkosaan masih merupakan kejahatan yang berakibat pada hampir semua keluarga di Amerika," kata Scott Berkowitz, ketua LSM Abuse and Incest National Network. Korban pemerkosaan harus semakin berani melapor, sedangkan pemerkosa harus lebih banyak dijebloskan ke penjara, kata Berkowitz kepada Reuters. "Semakin sering kita membersihkan jalanan, semakin banyak kejahatan yang bisa kita cegah," katanya lagi. Editor: Jafar M Sidik COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
Orang Amerika ogah cepat-cepat nikah Posted: 14 Dec 2011 07:36 PM PST Jakarta (ANTARA News) - Orang Amerika semakin enggan menikah, terlihat pada daya yang dirilis Pew Research Center yang menunjukkan angka orang dewasa menikah di negeri itu mencapai rekor terendah 51 persen. Seperti dilaporkan Reuters, Pew Research Center juga menyebutkan bahwa orang Amerika cenderung berlama-lama dalam memutuskan untuk menikah. Penelitian yang dilakukan lembaga survei yang berbasis di Washington itu mendapati kenyataan bahwa jumlah pasangan bari menikah di Amerika Serikat turun drastis lima persen antara 2009 dan 2010. Perlambatan ekonomi telah mendorong lambatnya orang-orang Amerika menikah. Sebagai gambaran betapa rendahnya rekor 51 persen itu, Pew Center menunjuk data tahun 1960 di mana saat itu tingkat pernikahan mencapai 72 persen. Dalam penelitian yang didasarkan pada analisis data U.S. Census (BPS-nya Amerika) tahun 2010, Pew Center juga mendapati fakta umur rata-rata pengantin perempuan adalah 26,5 tahun, sedangkan umur rata-rata pengantin pria 28,7 tahun. Ini adalah umur tertua untuk pernikahan pertama yang pernah dicatat di Amerika. Para peneliti mencatat bahwa AS tidak sendirian, karena pada masyarakat pasca industrial di negara-negara maju yang lain, mengalami penurunan yang sama. Pew Center mengatakan bahwa berkaitan dengan tingkat pernikahan ini, adalah di luar kewenangan mereka untuk menjelaskan mengapa angka pernikahan jatuh.(*) Editor: Jafar M Sidik COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan