ANTARA - Mancanegara |
Al-qaeda sumbang makanan buat rakyat Somalia Posted: 14 Oct 2011 08:43 PM PDT Berita Terkait Video Dengan mengutip gambar yang disiarkan oleh gerilyawan, kelompok pemantau Intel Center menyatakan bantuan tersebut disampaikan dalam upacara meriah di negeri itu dalam upaya mengukuhkan landasan dukungan yang lebih kuat dengan rakyat Somalia. Berbagai lembaga bantuan menyatakan pengiriman rutin bantuan yang sangat diperlukan di negara yang dilanda kemiskinan tersebut hampir tak mungkin dilakukan akibat situasi keamanan, sementara gerilyawan secara rutin mencuri obat dan makanan yang disumbangkan, dan pekerja bantuan diancam dengan pembunuhan. Gerilyawan Ash-Shabaab melancarkan perang empat-tahun di Mogadishu guna menggulingkan pemerintah Somalia sebelum tiba-tiba meninggalkan kebanyakan pangkalannya di ibu kota negeri itu pada Agustus. Mereka masih menguasai sebagian besar wilayah Somalia. Banyak pengulas mengatakan ketidakpuasan di dalam negeri, sumber daya alam yang berkurang dan dukungan rakyat serta kegagalan mereka untuk mengusir pemerintah memaksa gerilyawan menghentikan aksi berdarah. Editor: AA Ariwibowo COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
Wartawan gadungan diganjar tujuh tahun penjara di China utara Posted: 14 Oct 2011 07:10 PM PDT Berijing (ANTARA News) - Satu pengadilan lokal di China utara menjatuhkan hukuman tujuh tahun penjara buat dua orang yang berpura-pura menjadi wartawan dan memeras satu perusahaan batu bara, demikian siaran pers dari Kantor Nasional Terhadap Pornografi dan Penerbitan Gelap, Jumat. Wang Zhihong dan Wei Xiangqian dinyatakan bersalah karena meminta uang sebanyak 300.000 yuan (47.000 dolar AS) dari Xinyuan Coalification Co. di Kabupaten Lingshi, Provinsi Shanxi, setelah menerbitkan berita palsu mengenai perusahaan tersebut di beberapa jejaring pada April 2010. Berita itu adalah perubahan yang didasarkan atas berita sebelumnya yang mengecam perusahaan tersebut. Wang dan Wei berjanji akan menghapus berita tersebut dari Internet kalau perusahaan itu membayar mereka 530.000 yuan, kata kantor tersebut, yang mengutip penyelidikan polisi, demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Sabtu. Perusahaan itu menghubungi polisi setelah kedua pria tersebut menuntut diberikan uang lagi setelah mereka dibayar 300.000 yuan. Mereka ditangkap setelah polisi mendapati kartu tanda pengenal pers mereka palsu. (C003/A011) Editor: B Kunto Wibisono COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan