KOMPASentertainment |
Pernikahan Ketiga Andhara Early Posted: 08 Sep 2011 02:29 AM PDT JAKARTA, KOMPAS.com -- Aktris presenter Andhara Early akan mengakhiri masa kesendiriannya. Dalam waktu dekat ini, ia akan melangsungkan pernikahannya dengan pria bernama Bugi "Phantom" Ramadhana, tepatnya pada 11 September 2011 mendatang. Undangan pernikahannya itu sudah tersebar pada hari Rabu, 7 September 2011. Dalam undangan itu, tertulis bahwa akad nikah akan dilangsungkan di Jalan Batu I/3c Gang Arab, Kalibata, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. "How beautiful is the day that touched by love, because you have shared in our lives/ We would be elated if you would join us in celebrating our union of love," demikian kalimat yang tertulis dalam undangan tersebut. Andhara dan Bugi juga akan mengadakan garden party setelah akad nikah mereka dilangsungkan. Para tamu undangan disarankan mengenakan pakaian khusus warna pastel dan summer footwear. Busana itu akan membuat pesta tersebut menjadi lebih spesial. Bagi Andhara, pernikahan ini merupakan kali ketiga. Sebelumnya, ia menikah dengan Ferry Iskandar. Dari pernikahannya itu, mereka lahir seorang anak bernama Maghali. Kemudian pernikahan itu berakhir dengan perceraian. Januari 2007, Andhara kembali menikah dengan Cesa David Luckmansyah. Namun, berakhir pula dengan perceraian. Jika tak ada aral melintang, pernikahannya dengan pria bernama Bugi pada 11 September Mendatang akan menjadi yang ketiga kalinya. |
Kill the DJ: Negara dalam Bahaya Posted: 08 Sep 2011 02:09 AM PDT JAKARTA, KOMPAS.com -- Marzuki Mohamad (36) alias Kill the DJ gelisah. Penyebabnya, dia melihat berbagai persoalan membelit negeri ini. Kegelisahannya itu ia tunjukkan dalam lagu "Negara dalam Keadaan Bahaya" yang akan diluncurkan pada 9 September. Tidak bisa ditawar lagi, semua segi kehidupan berbangsa dan bernegara memerlukan perbaikan, mulai dari hukum, sosial, sampai politik. Apalagi banyak politikus kehilangan moralnya. Pendiri Jogja Hip Hop Foundation, grup hip hop berbahasa Jawa, tersebut menegaskan, dia tidak bermaksud mengutuk situasi. Dia juga enggan melontarkan pendapat melalui media dan jejaring sosial. "Aku lebih suka menyampaikannya lewat lagu," katanya. Tidak perlu jauh-jauh, apalagi bicara panjang lebar. Contoh saja, poin-poin dalam Pancasila. Dari sila pertama sampai kelima, apakah semua diterapkan dalam kehidupan sehari-hari? "Kalau menurut aku sih enggak lagi, seperti keadilan sosial dan Bhinneka Tunggal Ika makin menghilang," ujar Marzuki yang akan meramaikan peluncuran Kompas TV hari Jumat (9/9/2011). Dalam peluncuran Kompas TV itu, dia diminta merespons lagu Nidji, "Bukan Maha Cinta". Tentu saja setiap orang memiliki persepsi berbeda tentang konsep ketuhanan. "Lihat saja nanti. Tunggu surprise sajalah," katanya. (BEE) |
You are subscribed to email updates from KOMPASentertainment To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan