KOMPASentertainment |
Arzeti Bilbina Mudik ke Kampung Suami Posted: 23 Aug 2011 01:47 AM PDT JAKARTA, KOMPAS.com -- Di bulan Ramadhan ini, artis cantik Arzeti Bilbina (37) disibukkan dengan shooting sinetron Khadijah dan Khalifah di sebuah stasiun televisi swasta. Meski seperti dikejar waktu, Arzeti merasa senang dengan kegiatan yang telah lama ditinggalkannya itu. Kalau mudik, harus diniatin. Pokoknya enjoy aja "Alhamdulillah, saya bisa melakukan shooting dengan baik meski dari pagi sampai pagi lagi. Memang baru tahun ini saya terlibat di sinetron lagi karena anak-anak juga sudah besar," kata ibu dari Bagas Setiawan (6), Dimas Setiawan (5), dan Gendis Setiawan (3) itu. Dengan kegiatan shooting yang padat, Arzeti masih menyempatkan diri berbuka puasa bersama suami dan anak-anaknya. "Biasanya, kalau Jumat, anak-anak pulang sekolah, terus bilang mau ke lokasi shooting bersama suami saya, lalu kami buka bersama," ungkap pemilik Arzeti Bilbina Collection itu. Kesibukan di sinetron stripping tidak menghalangi Arzeti dan keluarganya untuk mudik saat Lebaran nanti. Tahun ini Arzeti akan mudik ke Yogyakarta. "Kalau mudik, harus diniatin. Pokoknya enjoy aja," ungkapnya. Banyak hal yang membuat Arzeti kangen pada Yogyakarta, kampung suaminya. "Suasana Lebaran lebih enak di daerah. Banyak keluarga. Ketika shalat Id, bertemu banyak orang dan selalu berhenti untuk bersalaman," ujarnya. (SIE) |
Posted: 23 Aug 2011 01:08 AM PDT JAKARTA, KOMPAS.com -- Aktris bertubuh ramping, Donita (22), ternyata masih belum cukup menimba ilmu dengan berperan dalam film horor. Padahal, empat dari tujuh film yang dia bintangi bergenre horor, mulai dari Suster Ngesot, The Maling Kuburans, Pocong Keliling, hingga Pocong Rumah Angker. Masih kurang apa? "Aku ingin bermain film horor dengan pendekatan psikologis atau sejenis thriller," ujar pemilik nama asli Noni Anissa Ramdhani itu di Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/8). Saat ditemui, Donita tengah mengikuti pemutaran perdana film Kejarlah Jodoh Kau Kutangkap bersama Bertrand Antolin. Di film itu, dia berperan sebagai Farah Dillon, seorang model kenamaan, yang dikejar-kejar Asep, seorang pemuda kampung. Film yang disutradarai Indrayanto Kurniawan ini memang kental sekali memasukkan budaya Sunda. Namun, walaupun mojang Bandung, ternyata Donita tidak diminta untuk bertutur dengan logat Sunda. Karakter Farah yang dia bawakan adalah gadis modern dengan logat khas Ibu Kota. Selama shooting film ini, menurut Donita, dia paling terkesan dengan suatu kampung di Citeureup, Kabupaten Bogor. Lokasinya sulit dijangkau. Dari Jakarta ke pintu tol dibutuhkan waktu 1 jam, lalu ditambah 2 jam lagi ke lokasi shooting, permukiman terpencil dan sulit dijangkau transportasi. "Tempatnya jauh, seperti tempat orang buang anak," ujarnya. (eld) |
You are subscribed to email updates from KOMPASentertainment To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan