Jumaat, 8 Julai 2011

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sindikasi welcomepage.okezone.com


Pernikahan Irfan Bachdim & Jennifer Kurniawan Sepi Tamu

Posted: 08 Jul 2011 01:18 AM PDT

JAKARTA - Meski menjadi sorotan publik Indonesia, pernikahan Irfan Bachdim dan Jennifer Kurniawan di Jerman hanya dihadiri kerabat serta keluarga besar Bachdim dan Kurniawan.

Kalau di Indonesia, Irfan sudah meraih status maha bintang dan semua orang tahu dia. Tapi di Belanda dan Jerman, sebaliknya. Jumlah orang yang mengenali bisa dihitung dengan jari. Itu membuat pernikahan mereka bisa dilangsungkan dengan tenang.

Publik Belanda lebih tertarik pada turnamen balap Sepeda Prancis, le Tour de France dan insiden robohnya sebagian stadion FC Twente. Demikian dilansir Radio Nederland Wereldomroep (RNW) yang dikutip okezone, Jumat (8/7/2011).

Kabar pernikahan Jennifer dan Irfan cukup mengejutkan. Sebelumnya, Jennifer memang sudah mengungkapkan akan menikah pada Juli 2011. Model asal Jerman itu enggan mengungkapkan kapan tepatnya hari pernikahan mereka.

Rencana pernikahan pasangan yang sempat menjalani pacaran jarak jauh itu juga sempat diterpa isu tak mendapat restu karena perbedaan agama. Namun, cinta Jennifer dan Irfan sepertinya tak terbendung lagi dan memutuskan menikah meski masih sangat muda.

"Sebagai orangtua, kami memberi bimbingan dan bekal ilmu agama sampai dia mencapai usia 18 tahun. Lepas itu dia sendiri yang harus bertanggungjawab," ungkap ayah Irfan, Noval Bachdim, kepada Radio Nederland.

Di Jakarta rencananya siang ini manajemen Jennifer Kurniawan akan menggelar jumpa pers. Jumpa pers itu untuk menyiarkan kabar gembira pernikahan Jennifer dan Irfan.(rik)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Pengeboman PD II Mampu Pengaruhi Cuaca?

Posted: 08 Jul 2011 01:15 AM PDT

LONDON - Pengeboman yang dilakukan oleh pihak Sekutu selama Perang Dunia II secara tidak sengaja mempengaruhi cuaca saat itu di tenggara Inggris, karena menghasilkan banyak asap putih buangan pesawat terbang.

Seperti yang dikutip dari New Scientist, Jumat (8/7/2011), studi terhadap salah satu kejadian tahun 1944 tersebut diharapkan mampu menawarkan pengetahuan mengenai bagaimana asap buangan pesawat mampu mengubah cuaca.

Roger Timmis dari Lancaster Enviroment Centre di Inggris menyadari bahwa asap buangan pesawat terbang mampu memberi dampak bagi cuaca, setelah ia mendengarkan sebuah acara radio, yang mana seorang wanita tua menceritakan bagaimana langit di saat peperangan penuh dengan asap pesawat yang akhirnya berubah menjadi awan.

Asap sisa pesawat terbang dikenal memiliki beberapa efek terhadap iklim. Di satu sisi, mereka berperan sebagai selimut yang menahan panas Bumi yang akan keluar angkasa, di satu sisi mereka juga memantulkan sinar matahari yang masuk ke Bumi. Meski ada dua kemungkinan, mendinginkan atau menghangatkan Bumi, para peneliti lebih condong berpendapat bahwa asap buangan pesawat ini berdampak penghangatan Bumi.

Pada tahun 1940 trafik jalur udara masih sangat sedikit, jadi catatan sejarah pada Perang Dunia menawarkan sebuah kesempatan untuk mengujicobakan efek yang sama pada kondisi saat ini.

Menggunakan catatan operasional dari US Army Air Force, British Royal Air Force dan pusat data cuaca, para ilmuwan sadar bahwa mereka mampu membandingkan cuaca di daerah yang terdapat asap bekas pesawat terbang maupun yang tidak ada.
(ATA)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan