ANTARA - Berita Terkini |
Pencoretan Pemain Persema Masih Berlanjut Posted: 29 Jul 2011 05:38 PM PDT Beberapa pemain yang menjadi incaran Persema di antaranya adalah Achmad Bustomi dan Zulkifli Syukur (Arema), Wahyu Pujiastanto (Persiba Bantul) serta beberapa pemain asing yang kini masih terikat kontrak dengan tim-tim yang berlaga di ajang Liga Supe Berita Terkait Setelah mencoret beberapa pemain asing dan lokal, pelatih Persema Timo Schuenemann kembali mencoret satu pemain lokal, yakni Munhar yang selama ini diposisikan di lini belakang. "Kami terpaksa masih melakukan pencoretan pemain karena kualitasnya tidak seperti yang kami inginkan termasuk Munhar yang tidak juga menunjukkan perkembangan yang baik," tegas Timo, di Malang, Sabtu. Beberapa pemain yang telah dicoret dari Persema usai putaran I LPI di antaranya adalah Benoit Lang (Luxemburg), Han Sang Min (Korsel), Muhammad Ali, Sutaji, dan Dedi Iman. Bahkan, pemain asal Australia Robby Gaspar dicoret lebih awal (pertengahan kompetisi) karena dinilai indisipliner. Dengan dicoretnya Munhar tersebut, Persema hanya menyisakan 18 orang pemain, baik lokal maupun asing. Pemain asing yang tersisa adalah Seme Pierre Patrick dan Ngon Mamoun, sehingga tim berjuluk Laskar Ken Arok itu masih memiliki satu kuota untuk pemain asing. Timo mengatakan, saat ini dirinya melirik pemain Persiba Bantul yang kini memperkuat tim nasional, yakni Wahyu Wijiastono. Menurut pelatih berkebangsaan Jerman itu, Wahyu memiliki postur tubuh ideal sebagai bek tengah untuk menggantikan Munhar maupun pemain lain yang telah dicoret dari Persema. Ia mengakui, karena ada beberapa pemain yang dicoret, maka pihaknya juga terus berburu pemain, baik lokal maupun asing untuk menggenapi jumlah ideal sebuah tim. Usai menuntaskan putaran pertama LPI, Persema mencoret sejumlah pemainnya, sehingga sekarang terus berburu pemain yang akan memperkuat tim itu pada putara kedua LPI yang menurut rencana digelar mulai 17 September mendatang. Beberapa pemain yang menjadi incaran Persema di antaranya adalah Achmad Bustomi dan Zulkifli Syukur (Arema), Wahyu Pujiastanto (Persiba Bantul) serta beberapa pemain asing yang kini masih terikat kontrak dengan tim-tim yang berlaga di ajang Liga Super Indonesia (LSI). (E009) (I007) Editor: Ella Syafputri COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search. |
Pemimpin Militer Turki Mundur Karena Perselisihan Posted: 29 Jul 2011 04:44 PM PDT Ankara (ANTARA News/AFP) - Kepala staf militer Turki dan seluruh komando militernya mundur akibat perselisihan dengan pemerintah soal promosi bagi para jenderal yang ditahan karena yang diduga komplotan anti-pemerintah, menurut laporan media, Jumat. Jenderal Isik Kosaner mundur setelah beberapa pertemuan dalam beberapa hari belakangan ini dengan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, sebelum pertemuan pada awal Agustus dari komando tinggi militer yang akan memutuskan mengenai promosi bagi para perwira senior negara itu. Seperti halnya Kosaner, komandan angkatan darat, angkatan udara dan angkatan laut juga mundur, NTV dan CNN Turki melaporkan, hal yang belum pernah terjadi sebelumnya di Turki, negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Pemerintah Turki sekarang ini menahan 43 perwira, sebagai bagian dari penyelidikan terhadap yang diduga komplotan untuk menjatuhkan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), cabang moderat dari gerakan Islam yang dilarang, yang kini berkuasa di negara itu. Beberapa dari para perwira senior yang ditahan itu telah pensiun. Tapi beberapa pejabat senior dalam militer telah berupaya agar para perwira yang masih berdinas dipromosikan, meskipun mereka dalam tahanan. Pemerintah bersikeras bahwa mereka akan dipaksa untuk pensiun. Sekarang sejumlah anggota komando tinggi yang mundur Jumat mendapati diri mereka diminta untuk pensiun dini, kantor berita Anatolia melaporkan. Pengunduran diri massal yang dramatis itu memiliki gaung khusus di Turki, yang kudeta militernya yang acap kali terjadi diikuti periode represi pada 1960, 1971 dan 1980. Pada 1967, kampanye yang dipimpin militer, yang sejak awal menganggap diri mereka sebagai pengawal sekularisme Turki, telah mamaksa pengunduran diri pemerintah yang dipimpin partai Islam pertama di negara sekutu Amerika Serikat itu. Partai berakar Islam AKP yang kini memerintah Turki, negara sekuler yang sebagian besar penduduknya Muslim, telah berkuasa sejak 2002. (Uu.S008) Editor: Ruslan Burhani COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Berita Terkini To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan