Sindikasi news.okezone.com |
Komandan Regu Lapas Pemuda Tangerang Bantah Main Judi Posted: 06 Jun 2011 01:10 AM PDT TANGERANG- Sulasji, Komandan regu keamanan Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas 2A Pemuda Tangerang, Banten, yang berjaga saat enam tahanan kabur menepis tudingan judi yang dilakukan anak buahnya. "Tidak ada yang main judi, semua berjaga di pos masing-masing," ujarnya, kepada okezone, di LP Kelas 2A Pemuda Tangerang, Senin (6/6/2011). Ditambahkan Sulasji, seluruh petugas yang berjaga saat itu berjumlah 18 orang. Di blok B, terdiri dari Sufar Sugiyanto (petugas blok), Novrika (anggota jaga), dan Novika (anggota jaga). Sedang di pos dua terdiri dari Tri Aji (petugas jaga sejak pukul 13.00-16.00) dan Jeffry (petugas jaga mulai pukul 16.00-19.00). "Sejak semalam hingga hari ini saya masih terus berjaga dan belum tidur. Karena masih mencari informasi lebih lanjut keberadaan tahanan yang kabur," tambahnya Sulasji. Sebelumnya, enam tahanan LP Kelas 2A Pemuda Tangerang kabur dari tahanan. Mereka melarikan diri dari WC Umum blok B. Dengan cara menjebol plafon. Kemudian naik ke atas atap tahanan, dan melompat ke halaman belakang. Setelah itu, mereka menjebol kawat saluran air dan berjalan beriringan melewati saluran air selebar 45x50 meter yang langsung menuju luar kompleks tahanan. Lalu melarikan diri melewati persawahan menuju pemukiman warga. Sejumlah tahanan LP Kelas 2A Pemuda Tangerang yang berhasil meloloskan diri diantaranya Rahmat bin Ali (20), warga Paku Haji, Kabupaten Tangerang, Irvan bin Abdul Rosyid (26), warga Cisarua, Cianjur, Dede Firmansyah (20), warga Kamal, Jakarta Barat. Serta, Ilham Saputra (24), warga Palmerah, Jakarta Barat serta Junaedi Rahman (31) dan Antoni bin Amsori (23), warga Pinang, Kota Tangerang. |
Nekat Jadi Kurir Peti Mati karena Butuh Uang Posted: 06 Jun 2011 01:09 AM PDT JAKARTA - Salah seorang kurir pengirim paket peti mati ke kantor Redaksi Okezone.com mengaku sudah mengetahui isi dari paket yang akan dikirimkannya. Namun dia tidak ambil peduli, dan menyabet kerja yang ditawarkan temannya itu. "Saya tahu dalamnya peti mati, karena saya lagi butuh uang untuk keperluan sehari-hari," ucap Angga Azhari di Mapolsek Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/6/2011). Sementara upah yang diperolehnya sebesar Rp50 ribu untuk melakukan sekali kiriman paket peti mati. Sampai saat ini, Angga Azhari (24) dan Panji Arum (24) sedang diperiksa oleh Unit II Polsek Menteng. Selain paket peti mati, motor bebek yang dipakai kedua kurir tersebut, Nopol B 5308 Al dan B 6472 BZJ, disita Polsek Metro Jaya. Polsek Menteng sebelumnya mengaku akan melimpahkan kasus ini ke Polda Metro Jaya, setelah melakukan pemeriksaan dan mengumpulkan bukti. |
You are subscribed to email updates from Sindikasi news.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan