KOMPAS.com - Regional |
Posted: 06 Jun 2011 08:14 AM PDT Unjuk Rasa Warga Tuntut Lahan Makam Didit Putra Erlangga Rahardjo | Agus Mulyadi | Senin, 6 Juni 2011 | 15:14 WIB KOMPAS/RIZA FATHONI Bocah-bocah menikmati arena bermain motor mini di tengah padang rumput yang hijau di Taman Budaya Sentul City. TERKAIT: BANDUNG, KOMPAS.Com — Sekitar 30 orang yang mengatasnamakan LSM Gerakan Rakyat Anti Koruptor Jawa Barat (Gerak-Jabar) berunjuk rasa di muka pintu masuk menuju Kejaksaan Tinggi Jawa Barat. Salah satu tuntutan mereka adalah pengadaan tanah pemakaman oleh PT Sentul City. Dalam aksinya, para pengunjuk rasa membentangkan berbagai spanduk, berisi kecaman terhadap kejaksaan, terutama Kejaksaan Negeri Cibinong, Kabupaten Bogor, yang dianggap lebih berpihak kepada pengembang daripada kepentingan rakyat. Tuntutan lain yang dikumandangkan pengunjuk rasa adalah agar jaksa yang merangkap sebagai makelar kasus agar segera diberantas. Menurut koordinator aksi, HMU Kurniadi, PT Sentul City menggunakan tanah seluas 1.200 hektar untuk dibangun perumahan. Namun, hingga kini tidak menyediakan lahan pemakaman untuk warga. Padahal, seharusnya menyiapkan setidaknya lima persen dari total luas lahan. "Kasus tersebut sudah dilaporkan kepada kejaksaan, tetapi sampai sekarang belum jelas kelanjutannya," kata Kurniadi. Unjuk rasa tidak sampai memacetkan jalan karena hanya berlangsung di depan pintu gerbang menuju Kejaksaan Tinggi Jawa Barat dan tidak meluber ke badan jalan.
Kirim Komentar Anda Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Iklim Ekstrim Ganggu Pertanian Kalteng Posted: 06 Jun 2011 08:13 AM PDT Anomali Cuaca Iklim Ekstrim Ganggu Pertanian Kalteng Dwi Bayu Radius | Benny N Joewono | Senin, 6 Juni 2011 | 15:13 WIB KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA Ilustrasi PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Kalimantan Tengah sedang dihadapkan dengan persoalan anomali iklim yang ekstrim. Sejak tahun 2010 dan diperkirakan berlanjut hingga 2011 ini, terjadi musim basah dengan hujan berkepanjangan. Kondisi itu diprediksi terus berlangsung hingga tahun 2012. Iklim tersebut mengganggu pertanian di Kalteng. Wakil Gubernur Kalteng Achmad Diran di Palangkaraya, Kalteng, Senin (6/6/2011) mengatakan, ketergantungan sektor pertanian terhadap iklim atau cuaca sangat besar. Sebab, sebagian besar lahan sawah di Kalteng adalah lahan rawa pasang surut dan tadah hujan. Karena itu, para bupati/wali kota diminta melaksanakan antisipasi dan respons cepat menghadapi iklim ekstrim di wilayah masing-masing. Mereka juga diharapkan mengalokasikan anggaran yang diperlukan. Sementara, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng berupaya memberikan bantuan benih kepada petani dan bantuan uang muka alat serta mesin pertanian melalui Usaha Pelayanan Jasa Alsintan. Upaya lain yakni mengoptimalkan fungsi lahan-lahan pertanian melalui perluasan areal tanam dan perbaikan irigasi tingkat usaha tani dengan pola padat karya. "Kami juga memberikan penyuluhan dan bimbingan teknis melalui petugas-petugas lapangan seperti pengamat hama dan penyakit tanaman serta petugas sertifikasi benih," tutur Diran. Selain itu, Pemprov Kalteng menyediakan sarana pendukung secara bertahap untuk petugas lapangan dalam upaya mendorong dan memotivasi para petani dalam mengelola usahanya. Kirim Komentar Anda Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan