ANTARA - Berita Terkini |
Jalan Cepat Cegah Kanker Prostat Posted: 25 May 2011 07:51 PM PDT London (ANTARA News) - Para peneliti mengatakan, berjalan kaki dengan cepat bisa menjadi penyelamat bagi pria penderita kanker prostat. Berjalan kaki setidaknya selama tiga jam seminggu bisa menunda atau bahkan mencegah perkembangan penyakit itu. Berdasarkan Daily Mail, para ilmuwan mengatakan manfaat itu hanya diperoleh pria yang berjalan cepat, daripada yang berjalan pelan. Mereka mempelajari 1.455 pria yang didiagnosa menderita kanker prostat yang belum menyebar. Tingkat aktivitas fisik para pasien dianalisis hanya selama dua tahun setelah diagnosa mereka dan perawatan awal. Kemudian, para peneliti Amerika Serikat merekam 117 kejadian, termasuk kambuhnya penyakit, tumor tulang, dan kematian yang disebabkan kanker prostat. Mereka menemukan para pria yang berjalan cepat setidaknya selama tiga jam seminggu memiliki tingkat perkembangna penyakit 57 persen lebih rendah daripada pria yang berjalan lebih pelan dengna waktu yang lebih sedikit. "Tampak bahwa pria yang berjalan dengan cepat setelah diagnosa bisa menunda atau bahkan mencegah perkembangan penyakit mereka," kata pemimpin peneliti Erin Richman, dari University of California, San Francisco. "Manfaat dari jalan kaki benar-benar tergantung pada seberapa cepat anda berjalan. Berjalan dengan pelan tidak tampak memiliki manfaat. Berjalan kaki merupakan sesuatu yang semua orang bisa dan harus lakukan demi meningkatkan kesehatan mereka." Penemuan itu dilaporkan dalam jurnal "Cancer Research." Hasil penelitian menambah bukti bahwa berjalan kaki secara teratur bisa menangkal sejumlah masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung dan beberapa jenis kanker. Saat mempelajari pengaruh jalan kaki, para peneliti memperhitungkan apakah para pasien kelebihan berat badan dan tidak memasukkan mereka yang terlibat dalam kegiatan penuh semangat seperti berlari, bersepeda dan berenang. Jarak yang ditempuh tidak mempengaruhi hasil penelitian, dengan panjangnya jalan kaki terkait dengan risiko lebih kecil perkembangan kanker prostat. Para ilmuwan mengatakan berjalan cepat bisa menghalangi penyebaran penyakit dalam berbagai cara. Itu bisa membantu mengurangi tingkat sirkulasi hormon insulin, senyawa perangsang pertumbuhan, dan metabolisme protein yang dikeluarkan oleh sel-sel lemak. Ketiganya sudah menunjukkan mendorong perkembangbiakan sel-sel kanker prostat, dan terkait dengan risiko peningkatan atau kerugian akibat penyakit. Dr Helen Rippon, kepala manajemen riset untuk The Prostate Cancer Charity mengatakan penelitian ini menawarkan bukti lebih baik daripada kebanyakan bahwa aktivitas fisik bisa memperlambat perkembangan kanker prostat. "Meskipun riset ini akan perlu diulangi untuk memastikan hasilnya bisa diterapkan kepada semua laki-laki dengan kanker prostat, kami pasti akan menyarankan para pria yang menderita penyakit itu untuk memastikan bahwa gaya hidup mereka memasukkan sejumlah bagus kegiatan fisik." Editor: AA Ariwibowo Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Makanan yang Terbuat dari Susu Dijamin Oke Posted: 25 May 2011 07:19 PM PDT London (ANTARA News) - Riset baru menunjukkan bahwa makan makanan yang terbuat dari susu tidak meningkatkan risiko penyakit jantung. Berdasarkan The Sun, para ilmuwan mengklaim lemak jenuh dalam susu, keju dan mentega tidak menyebabkan kerusakan pada jantung. Itu berita bagus bagi para penggemar keju. Lemak jenuh bisa menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung. Tetapi, para periset di Brown University, di Rhode Island, Amerika Serikat, mengklaim nutrisi yang ditemukan dalam produk susu membatalkan pengaruh merugikannya. Nutrisi itu termasuk kalsium, vitamin D, kalium, magnesium dan asam linoleat terkonjugasi, yang baik untuk darah. Pengonsumsi produk susu juga menemukan manfaatnya bila mereka makan berbagai buah dan sayuran setiap hari. Para peneliti memeriksa 3.700 pria dan wanita paruh baya. Mereka tidak menemukan kaitan statistik antara asupan susu dan risiko serangan jantung. "Susu dan keju sangat kompleks. Penting untuk melihat efek bersih dari seluruh makanan - bukan nutrisi tersisih," kata pemimpin penelitian Stella Aslibekyan. Editor: AA Ariwibowo Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Berita Terkini To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan